Penyebab dan Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan Makhluk Hidup

Ilustrasi penyebab dan akibat revolusi bumi. Foto: Unsplash/NASA

Pernahkah bertanya tentang bagaimana setiap tahun memiliki musim yang berbeda? Ternyata, kejadian tersebut terjadi karena akibat dari revolusi bumi.

Selain perubahan musim, revolusi bumi juga memiliki peranan penting untuk kehidupan makhluk hidup. Namun, yang menjadi pertanyaan, bagaimana revolusi bumi terjadi sehingga dalam satu tahun diketahui sepanjang 365 atau 366 hari untuk setiap empat tahun?

Penyebab Revolusi Bumi

Ilustrasi penyebab dan akibat revolusi bumi. Foto: Unsplash/Anshu A

Nicolaus Copernicus mengemukakan bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengelilingi Matahari atau dikenal dengan Teori Heliosentrisme. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi bumi.

Revolusi bumi merupakan akibat tarik-menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi. Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau disebut juga satu tahun siderik.

Bumi berevolusi dari barat ke timur dengan sudut kemiringan 66,5° terhadap sumbu rotasi Bumi. Bidang yang dibentuk Bumi selama berevolusi disebut bidang ekliptika.

Akibat dari Revolusi Bumi

Ilustrasi akibat revolusi bumi. Foto: Unsplash/Galina N

Dikutip dari buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh Dra. Sri Wiyanti, M.Pd., dkk (2017: 93), revolusi bumi terhadap kehidupan, yakni:

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan/perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat matahari di garis balik utara maka di belahan bumi utara, khususnya daerah lintang tengah dan daerah kutub utara mengalami siang hari panjang dan malam hari pendek.

Sebaliknya, pada saat matahari di garis balik selatan maka di belahan bumi selatan, khususnya daerah lintang tengah dan daerah kutub selatan mengalami siang hari pendek dan malam hari panjang.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Gerak semu tahunan matahari ialah gerak berubahnya posisi matahari dengan memperhatikan posisi rasi-rasi bintang. Kedudukan ekuator bumi yang miring terhadap ekliptika mengakibatkan seolah-olah matahari bergeser dari belahan bumi utara ke belahan bumi sebaliknya dengan melewati ekuator bumi.

Pergeseran posisi matahari dari belahan bumi selatan ke belahan bumi utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember) disebut gerak semu tahunan Matahari.

3. Perubahan Musim

Secara garis besar, di daerah tropis dapat dibedakan menjadi dua musim, yaitu musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah. Adapun di daerah subtropis dapat dibedakan menjadi empat musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas, dan musim gugur.

Perubahan musim terjadi akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut:

Tanggal 21 Maret-21 Juni

Tanggal 21 Juni-23 September

Tanggal 23 September-22 Desember

Tanggal 22 Desember-21 Maret

4. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut sangat berpengaruh terhadap kedudukan matahari, bumi, dan bulan. Pada saat kedudukan bulan, bumi, dan matahari dalam satu garis (saat bulan mati atau bulan purnama), akan terjadi gaya tarik yang besar terhadap massa air laut oleh bulan sehingga pada saat itu terjadi pasang purnama.

Baca Juga: Pengertian Rotasi Bumi dan Dampaknya bagi Kehidupan Manusia

Dengan adanya revolusi bumi, dapat dirasakan adanya musim yang berbeda. Inilah yang membuat makhluk hidup di bumi memiliki karaterstik di setiap tempat akibat perbedaan dari musim yang ada. (MZM)