Peraturan Tolak Peluru lengkap Dengan Sejarahnya yang Menarik untuk Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
15 April 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peraturan Tolak Peluru. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Moises
zoom-in-whitePerbesar
Peraturan Tolak Peluru. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Moises
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang melibatkan melempar sebuah benda berat yang disebut peluru sejauh mungkin. Sebelum bermain, ada beberapa peraturan tolak peluru yang perlu dipahami.
ADVERTISEMENT
Olahraga ini membutuhkan kekuatan, teknik, dan koordinasi yang baik dari atlet untuk mencapai hasil yang optimal. Peluru pada permainan ini biasanya memiliki berat yang bervariasi tergantung pada kategori usia dan jenis kelamin atlet yang berkompetisi.

Sejarah dan Peraturan Tolak Peluru

Peraturan Tolak Peluru. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Fitsum
Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Asep Kurnia Nenggala, (hal.148), tolak peluru adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga untuk memberikan daya dorong pada sebuah benda ( peluru ) sehingga pada benda tersebut dihasilkan kecepatan.
Di masa lampau, orang-orang Yunani Kuno melakukan aktivitas melempar batu sebagai olahraga. Kemudian, tentara kerajaan di abad pertengahan juga melempar bola meriam untuk melatih fisik.
Namun, versi modern dari olahraga ini baru ditemukan dalam catatan sejarah untuk Highland Games di Skotlandia. Selama abad ke-19, Highland Games menyediakan kompetisi melempar kubus, batu atau logam dari belakang garis.
ADVERTISEMENT
Kompetisi ini biasanya diikuti oleh pria. Tolak peluru adalah olahraga paling difavoritkan oleh semua orang untuk kompetisi Highland Games.
Olahraga tolak peluru kategori putra telah ada sejak Olimpiade modern pertama digelar pada 1896. Namun, tolak peluru kategori wanita baru tersedia dalam Olimpiade mulai 1948.
Menurut riwayat, Amerika Serikat adalah negara pemilik prestasi tolak peluru paling sukses dalam sejarah Olimpiade dan meraih emas di setiap kompetisi tolak peluru pria dari tahun 1896 hingga 1968. Teknik yang digunakan dalam tolak peluru sangat penting.
Atlet harus menguasai gerakan yang tepat untuk mempertahankan keseimbangan, kekuatan, dan akurasi dalam melempar peluru.
Berikut beberapa peraturan tolak peluru yang perlu diperhatikan.

1. Seorang Atlet Dapat Memasuki Lingkaran dari Segala Arah

Atlet dapat memasuki lingkaran tolak peluru dari segala arah. Ini termasuk melangkahi stop board yang berada di depan lingkaran. Setelah selesai menyelesaikan tolakan, atlet harus keluar dari bagian belakang lingkaran.
ADVERTISEMENT

2. Peluru Harus Diletakkan dari Dekat Ke Leher Atau Dagu

Pada saat seorang atlet mengambil sikap dalam lingkaran untuk memulai, peluru harus berada di dekat leher atau dagu dan tangan tidak boleh jatuh ke bawah selama posisi ini. Kemudian, lemparan tidak boleh dilakukan di belakang garis bahu.

3. Tolakan Peluru Harus Diselesaikan dari Dalam Lingkaran

ADVERTISEMENT

4. Atlet Tidak Boleh Menyentuh Bagian Atas Stop Board

Lingkaran tolak peluru memiliki bagian bernama stop board atau toe board di bagian depan. Bagian atas stop board, dianggap berada di luar lingkaran. Menyentuh bagian atasnya dengan cara apapun selama aksi menolak peluru dapat terkena pelanggaran.

5. Peluru Harus Mendarat Sepenuhnya di Dalam Sektor

Peluru yang mendarat di luar salah satu garis sektor dapat disebut sebagai pelanggaran. Pendaratan peluru di garis sektor dianggap "keluar" dan tak dapat diukur.

6. Wajib Menunggu Peluru Mendarat Sempurna

Atlet dilarang meninggalkan area lingkaran sebelum peluru mendarat ke tanah. Peserta baru diperbolehkan meninggalkan lingkaran ketika peluru dianggap jatuh tepat di area yang ditentukan.
Demikianlah sejarah dan peraturan tolak peluru yang penting diketahui para atlit untuk menambah wawasan. (Msr)
ADVERTISEMENT