Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik beserta Contohnya
12 Juli 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan sampah organik dan anorganik dapat dibedakan dari bisa atau tidaknya sampah tersebut untuk diurai. Sampah organik merupakan sampah yang mudah terurai oleh alam. Sampah organik dapat berupa kotoran hewan, sisa makanan, dan dedaunan kering.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang umumnya berasal dari bahan buatan manusia, seperti plastik, logam, dan pecahan kaca. Jenis sampah ini cenderung sulit untuk terurai sehingga cocok untuk didaur ulang atau dijadikan kerajinan tangan.
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Perbedaan sampah organik dan anorganik juga dapat dibedakan dari senyawa pembentuknya. Senyawa organik adalah segala sesuatu yang mengandung unsur karbon yang dibentuk oleh makhluk hidup. Sementara senyawa anorganik adalah segala sesuatu yang tidak mengandung unsur karbon (C).
Seperti namanya, sampah organik adalah sampah yang terbuat dari bahan-bahan organik yang bisa ditemukan di alam bebas. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang terbuat dari bahan-bahan buatan manusia.
Dikutip dari buku Problematika Kesehatan dan Lingkungan di Bumi Melayu, Rapotan Hasibuan dan Syafaruddin (2021:39), sampah organik terbentuk dari bahan yang mudah terurai. Sementara sampah anorganik terbentuk dari bahan sulit terurai. Sehingga, cara pengolahan keduanya juga berbeda.
ADVERTISEMENT
Di tempat umum, tempat pembuangan sampah organik dan anorganik juga dibedakan berdasarkan warnanya untuk mempermudah masyarakat. Tempat sampah organik biasanya berrwarna hijau, sementara tempat sampah anorganik berwarna kuning.
Contoh Olahan Sampah Organik dan Anorganik
Walau biasanya sampah anorganik yang paling sering didaur ulang dan diolah menjadi kerajinan, sampah organik juga bisa dimanfaatkan. Sampah organik umumnya dapat diolah menjadi pupuk, tapi bisa juga diolah menjadi biogas .
Baru-baru ini juga muncul cara pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme. Eco enzyme merupakan hasil olahan limbah sayuran yang difermentasi. Manfaatnya sendiri bisa digunakan sebagai penyubur tanah, pembersih, ataupun sebagai pestisida alami.
Sementara itu, pengolahan sampah anorganik ini sudah banyak sekali dilakukan. Salah satu contohnya adalah menggunakan sampah plastik untuk membuat kerajinan. Hasil kerajinannya ini berupa tas, bunga, kertas, bahkan hingga kursi dan meja.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, mulailah untuk buang sampah pada tempatnya. Semoga informasi ini bisa menjadi pengingat supaya bisa meningkatkan budaya buang sampah pada tempatnya. (YAS)