Perbedaan Sistol dan Diastol dalam Tekanan Darah

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan sistol dan diastol. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan sistol dan diastol. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat seseorang mengukur tekanan darahnya akan muncul dua hasil pengukuran, yaitu tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol. Kebanyakan orang awam tidak paham apa perbedaan sistol dan diastol ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi, Rikky Firmansyah, dkk (2011:71), tekanan sistol adalah tekanan darah ketika ventrikel kiri berkontraksi. Sementara tekanan diastol adalah saat ventrikel kiri berelaksasi.

Apa Perbedaan Sistol dan Diastol?

Gambar perbedaan sistol dan diastol. Sumber: pexels.com
Dengan mengetahui perbedaan sistol dan diastol membuat seseorang lebih memahami hasil dari pengecekan tekanan darah miliknya. Sebab, biasanya dokter tidak memberi tahu apa arti dari kedua tekanan darah ini. Adapun berikut perbedaan dari keduanya.

1. Pengertian

Salah satu pembeda antara tekanan darah sistol serta diastol adalah pengertiannya. Jadi, tekanan darah sistol merupakan tekanan yang terjadi saat otot jantung berkontraksi memompa darah melewati arteri menuju seluruh tubuh.
Kontraksi otot dari jantung pada saat tersebut menimbulkan tekanan pada arteri. Dengan kata lain, tekanan darah sistol adalah tekanan tertinggi yang dapat dicapai otot jantung berkontraksi.
ADVERTISEMENT
Kemudian pengertian tekanan darah diastol adalah tekanan yang terjadi saat kontraksi otot jantung berakhir. Di saat tersebut, otot jantung menjadi rileks. Hal ini membuat suplai darah ke aorta berhenti selama 1/10 detik.

2. Tekanan Darah Normal

Tekanan darah sistol yang normal untuk orang dewasa adalah sekitar 90 hingga 120 mmHg. Apabila tekanan darah sistol mencapai kisaran 120-139, maka dapat diartikan orang tersebut mengalami pra-hipertensi.
Seseorang akan dianggap hipertensi ketika angka tekanan darah sistolnya lebih dari 140. Sedangkan tekanan darah diastol yang normal adalah 60-80 mmHg. Bila mencapai 80-89, artinya masih termasuk normal, tetapi kurang ideal.
Akan tetapi, bila tekanan darah diastol mencapai 90 mmHg atau bahkan lebih akan dianggap hipertensi. Untuk menjaga tekanan darah sistol dan diastol tetap di angka normal, maka diperlukan gaya hidup yang sehat setiap harinya.
ADVERTISEMENT

3. Penentuan Pengukuran

Saat mengukur tekanan darah, suara denyut tubuh yang didengar pertama kali melalui stetoskop merupakan tekanan darah sistol. Sedangkan tekanan darah diastol adalah tekanan darah yang diukur saat suara denyut menghilang.

4. Penulisan

Penulisan dari tekanan darah sistol dan diastol harus benar agar tidak membuat salah paham. Misalnya, seorang pasien memiliki tekanan darah sistol sebesar 120 mmHg dan dan tekanan diastol sebesar 80 mmHg.
Maka penulisan yang benar adalah 120/80 mmHg. Letak dari tekanan darah sistol harus berada di depan, sebelum garis miring. Sedangkan letak tekanan darah diastol berada di akhir.
Itulah tadi empat perbedaan sistol dan diastol pada tekanan darah manusia. Kesimpulannya, tekanan darah sistol adalah tekanan darah saat otot jantung berkontraksi dan tekanan darah diastol ialah tekanan darah saat otot jantung rileks. (SLM)
ADVERTISEMENT