Peredaran Bumi Mengelilingi Matahari Digunakan Sebagai Dasar Perhitungan Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
16 April 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peredaran bumi mengelilingi matahari digunakan sebagai dasar. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peredaran bumi mengelilingi matahari digunakan sebagai dasar. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalender adalah salah satu alat penting dalam kehidupan manusia, tak hanya sekadar penanda waktu, tetapi juga menjadi landasan bagi berbagai aktivitas. Dalam ilmu astronomi, peredaran Bumi mengelilingi Matahari digunakan sebagai dasar perhitungan kalender.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Geografi dan Sosiologi, Drs. Sugiharyanto, M. Si, (2007:92), gerakan bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang dibutuhkan untuk satu revolusi adalah 365 ¼ hari atau sekitar 1 tahun. Itu sebab, perhitungan kalender dapat dihitung dari gerakan revolusi ini.

Ketahui Peredaran Bumi Mengelilingi Matahari Digunakan Sebagai Dasar Perhitungan Kalender

Ilustrasi peredaran bumi mengelilingi matahari digunakan sebagai dasar. Sumber: www.unsplash.com
Peredaran Bumi mengelilingi Matahari digunakan sebagai dasar perhitungan kalender Masehi, yang merupakan sistem penanggalan yang digunakan secara luas di dunia moderen.
Konsep ini dikenal sebagai tahun tropis, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk kembali ke posisi yang sama dalam siklus peredaran mengelilingi Matahari.
Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari. Namun, karena tahun astronomi tidak memiliki jumlah hari yang bulat, semua orang menggunakan sistem penyesuaian.
ADVERTISEMENT
Contohnya seperti tahun kabisat, untuk menjaga agar kalender tetap sinkron dengan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
Dasar perhitungan kalender Masehi yang digunakan saat ini berasal dari penanggalan yang dikenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM, yang dikenal sebagai Kalender Julian. Kalender ini didasarkan pada sistem tahun tropis, di mana setiap tahun terdiri dari sekitar 365,25 hari.
Namun, untuk memperbaiki penyimpangan waktu yang terjadi, pada abad ke-16, Paus Gregorius XIII memperkenalkan penyesuaian lebih lanjut dengan memperkenalkan Kalender Gregorian.
Dalam sistem ini, aturan tahun kabisat menjadi lebih terperinci, dengan tahun kabisat dihilangkan jika tahun itu bukan tahun abad yang habis dibagi 400.

Dampak dari Peredaran Bumi Mengelilingi Matahari yang Digunakan Sebagai Dasar Perhitungan Kalender

Ilustrasi peredaran bumi mengelilingi matahari digunakan sebagai dasar. Sumber: www.unsplash.com
Dasar perhitungan kalender Masehi yang didasarkan pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari memiliki implikasi yang besar dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hal ini memungkinkan setiap orang untuk menetapkan tanggal dan waktu yang konsisten untuk berbagai kegiatan, mulai dari agenda pribadi hingga peristiwa global seperti liburan dan perayaan agama.
Selain itu, pemahaman tentang peredaran Bumi mengelilingi Matahari juga memberi siapa pun wawasan tentang perubahan musim dan fenomena alam lainnya. Tentunya, hal ini memiliki manfaat dalam aspek pertanian, navigasi, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Konsep peredaran Bumi mengelilingi Matahari digunakan sebagai dasar perhitungan kalender telah berkembang seiring berjalannya waktu. Semua perhitungan sudah melalui penyesuaian yang dilakukan untuk menjaga konsistensi kalender dengan tepat.
Ilmu ini membantu semua orang untuk menghargai pentingnya waktu dalam kehidupan sehari-hari serta memudahkan dalam merencanakan aktivitas dengan lebih teratur dan efisien.(VAN)
ADVERTISEMENT