Konten dari Pengguna

Perkecambahan Hipogeal : Pengertian dan Contohnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 Juli 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perkecambahan hipogeal. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkecambahan hipogeal. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkecambahan adalah tahap awal dari berkembangnya suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan yang berbiji. Perkecambahan juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. Tentu keduanya mempunyai arti dan pemahaman yang berbeda pula.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa kedua kecambah ini bisa dibedakan dengan cara memperhatikan letak kotiledonnya. Kecambah hipogeal mempunyai letak kotiledon di bawah, sedangkan perkecambahan epigeal kotiledonnya terletak di atas.

Pengertian Perkecambahan Hipogeal

Ilustrasi perkecambahan hipogeal. Foto: Pixabay.
Mengutip buku yang berjudul Modul Pembelajaran Biologi, Joni Ali, ‎M. Hidayat, Miskadi, Muhamad Suhardi, Randi Pratama Murtikusuma (2023:60), berdasarkan letak kotiledonnya terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.
Perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Singkatnya, hipogeal adalah perkecambahan yang kotiledonnya tetap terpendam di bawah tanah. Perkecambahan ini hanya terjadi jika epikotil atau bakal batang berada di atas memanjang dan mendorong bakal daun keluar dari tanah.
ADVERTISEMENT
Tingkat perkecambahan ini akan terus tumbuh dan berkembang jika berada di suhu maksimal 25-30 derajat celcius. Pasalnya jika tumbuhan ini berada di atas dari suhu tersebut, maka pertumbuhannya akan terhambat atau mungkin biji tidak akan berkecambah.

Contoh Perkecambahan Hipogeal

Ilustrasi perkecambahan hipogeal. Foto: Pixabay.
Ada banyak jenis tanaman dengan perkecambahan ini, misalnya tumbuhan monokotil seperti kelapa dan jagung. Tidak hanya tumbuhan kelapa dan jagung saja, tumbuhan dikotil juga dapat tumbuh menggunakan kecambah hipogeal.
Terdapat tumbuhan lain yang berasal dari perkecambahan ke bawah atau hipogeal. Berikut adalah beberapa daftar tumbuhan dari perkecambahan ke bawah:

Faktor yang Memengaruhi Perkecambahan

Ilustrasi perkecambahan hipogeal. Foto: Pixabay.
Terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi proses dari perkecambahan, yaitu:

1. Air

Faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan yaitu air karena air dapat membuat kecambah berkembang dan memecahkan dominasi yang ada di biji. Kecambah bisa tumbuh jika asupan air terpenuhi dengan baik, artinya tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan.
ADVERTISEMENT

2. Oksigen

Tidak hanya manusia, tumbuhan pun membutuhkan oksigen untuk bisa hidup dan tumbuh dengan baik. Proses ini juga dikenal dengan proses respirasi.
Pada proses ini, tumbuhan akan berkembang seiring dengan meningkatnya pengambilan oksigen, pelepasan karbondioksida, air, dan juga energi panas yang ada di sekitar lingkungannya.
Singkatnya, perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Semoga informasi ini bermanfaat.
(LFP)