Konten dari Pengguna

Pertanyaan tentang Aqiqah: Definisi, Hukum, dan Waktunya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
18 Juni 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pertanyaan tentang Aqiqah. Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertanyaan tentang Aqiqah. Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures
ADVERTISEMENT
Saat berencana ingin melaksanakan aqiqah, biasanya banyak pertanyaan tentang akikah yang terlintas di pikiran. Terlebih bagi orang yang belum pernah melakukan akikah sama sekali.
ADVERTISEMENT
Akikah sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh umat muslim. Dalam pelaksanaannya, akikah sangat erat kaitannya dengan mengurbankan hewan.

Pertanyaan tentang Aqiqah

Ilustrasi Pertanyaan tentang Aqiqah. Sumber: Pixabay/PublicDomainPictures
Pada dasarnya, akikah dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan berkah atas kelahiran bayi maupun untuk keluarganya.
Agar lebih menjawab pertanyaan seputar akikah yang sering kali ditanyakan maupun terlintas di pikiran, berikut dijabarkan pertanyaan tentang aqiqah beserta jawabannya.

1. Apa Itu Aqiqah?

Dikutip dari buku Fikih Sunnah Jilid 5, Sayyid Sabiq (2015:379), akikah adalah sembelihan yang disembelih atas nama bayi yang dilahirkan.
Akikah juga disebut iqqah yang berarti rambut bayi manusia dan hewan yang ada sejak dilahirkan. Kata akikah atau iqqah juga digunakan sebagai sebutan bagi hewan yang disembelih atas nama bayi yang dilahirkan.
ADVERTISEMENT

2. Bagaimana Hukum Aqiqah dalam Islam?

Sayyid Sabiq (2015:379) dalam bukunya bahwa hukum akikah adalah sunah muakad meskipun bapak bayi yang dilahirkan berada dalam kesulitan ekonomi.
Hal ini berdasarkan para ulama penulis As-Sunan yang meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. melaksanakan akikah atas nama Hasan dan Husain masing-masing dengan seekor domba.
Meski begitu, Laits dan Daud azh-Zhahiry berpendapat bahwa akikah hukumnya wajib. Hukum-hukum yang berkaitan dengan akikah adalah sebagaimana hukum-hukum berkurban, hanya saja tidak diperkenankan adanya kesertaan orang lain dalam akikah.
Namun, bagi orang tua yang benar-benar tidak mampu dan merasa akikah akan memberatkan mereka, tidak ada sanksi apa pun jika tidak melakukannya. Pasalnya, syariat Islam dibuat untuk memudahkan manusia, bukan menyulitkan.
Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah dengan arti sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

3. Kapan Aqiqah Dapat Dilaksanakan?

Sebenarnya, akikah sebaiknya dilaksanakan di hari ke-7, hari ke-14, atau hari ke-21 dari kelahiran bayi ke dunia. Pelaksanaannya meliputi menyembelih hewan kurban, pemberian nama pada bayi, dan pencukuran rambut bayi.
Meski begitu, sejumlah tabiin atau generasi sesudah Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa akikah boleh dilakukan saat seseorang sudah dewasa, bahkan boleh dilakukan oleh dirinya sendiri dan bukan dilakukan oleh orang tuanya.
Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh ‘Atha’, Al-Hasan Al-Bashir, dan Ibnu Sirin, dan juga Imam Syafi’i, Imam Al-Qaffal Asy-Syasyi (Mazhab Syafi’i) dan riwayat dari Imam Ahmad yang mengatakan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Demikian ulasan mengenai pertanyaan seputar akikah, mulai dari definisi, hukum, hingga waktu pelaksanaannya. Semoga para orang tua yang baru menyambut kelahiran buah hatinya dapat segera melaksanakan akikah sesuai dengan syariat Islam. (YAS)