Konten dari Pengguna

Pola Pewarisan Sifat Gen Letal: Pengertian dan Jenisnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
11 Februari 2025 4:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pola Pewarisan Sifat Gen Letal. Sumber: Pexels/Google Deepmind
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pola Pewarisan Sifat Gen Letal. Sumber: Pexels/Google Deepmind
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup memiliki pola pewarisan sifat melalui genetik atau gen. Terdapat berbagai jenis gen yang turut berperan dalam pola pewarisan sifat. Salah satunya seperti gen letal. Gen letal adalah gen yang memainkan peran penting dalam genetika dan evolusi.
ADVERTISEMENT
Pola pewarisan sifat adalah cara suatu sifat atau karakteristik diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui materi genetik (DNA) dalam gen. Pewarisan sifat ini mengikuti hukum Mendel maupun pola non-Mendelian tergantung pada jenis gen yang terlibat.

Pengertian Pola Pewarisan Sifat Gen Letal

Ilustrasi Pola Pewarisan Sifat Gen Letal. Sumber: Unsplash/Warren Umoh
Mengutip buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi karya Rikky Firmansyah, dkk (2007:104) gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan kematian pada individu tersebut. Gen ini dapat menghambat perkembangan normal atau menyebabkan kelainan yang fatal.
Dalam genetika, gen letal sering kali dikaitkan dengan mutasi gen yang mengganggu jalannya proses biologis penting. Gen letal dapat diwariskan dari orang tua ke anak dengan pola pewarisan tertentu, baik dominan maupun resesif. Dalam beberapa kasus, keberadaan gen letal tidak selalu langsung menyebabkan kematian, tetapi bisa menurunkan kualitas hidup individu yang mengalaminya.
ADVERTISEMENT

Jenis Pola Pewarisan Sifat Gen Letal

Ilustrasi Pola Pewarisan Sifat Gen Letal. Sumber: Unsplash/Sangharsh Lohakare
Seperti diketahui bahwa gen letal adalah faktor genetik yang dapat menyebabkan kematian individu jika diwariskan dalam kombinasi tertentu, maka ada beberapa jenis gen letal yang perlu diketahui. Berikut ini beberapa jenis dari gen letal yang dapat diketahui.

1. Gen Letal Dominan

Gen letal dominan adalah gen yang menyebabkan kematian meskipun hanya satu alel letal yang dimiliki individu (heterozigot). Artinya, individu yang memiliki satu alel letal dan satu alel normal (Aa) tetap akan menunjukkan efek letal, sementara individu homozigot dominan (AA) juga mengalami kondisi yang lebih fatal.
Karena bersifat dominan, gen ini biasanya bertahan dalam populasi jika efeknya muncul setelah individu mencapai usia reproduksi, seperti pada penyakit Huntington, yang menyerang sistem saraf dan muncul pada usia dewasa.
ADVERTISEMENT

2. Gen Letal Resesif

Berbeda dengan gen letal dominan, gen letal resesif hanya menyebabkan kematian jika individu memiliki dua alel letal (aa). Individu heterozigot (Aa) berperan sebagai carrier atau pembawa sifat, tetapi tidak mengalami dampak negatif karena alel normalnya masih berfungsi.
Contoh penyakit akibat gen letal resesif adalah Tay-Sachs, gangguan metabolisme yang menyebabkan kerusakan saraf dan biasanya berakibat fatal pada bayi. Penyakit ini bertahan dalam populasi karena individu heterozigot tidak menunjukkan gejala dan tetap bisa mewariskan alel letal kepada keturunannya.

3. Gen Letal Semidominan

Gen letal semidominan adalah gen yang menyebabkan individu heterozigot mengalami kelainan tetapi masih bisa bertahan hidup, sedangkan individu homozigot letal tidak bisa bertahan.
Contohnya dapat ditemukan pada warna bulu tikus Agouti, di mana individu heterozigot (Yy) memiliki warna kuning tetapi tetap hidup, sedangkan individu homozigot kuning (YY) mengalami kematian saat masih dalam kandungan. Jenis gen ini menunjukkan bahwa ekspresi gen dapat berdampak pada kelangsungan hidup dalam berbagai tingkatan.
ADVERTISEMENT

4. Gen Letal Tergantung Lingkungan

Gen letal ini tidak selalu menyebabkan kematian, tetapi hanya menjadi letal jika individu terpapar kondisi lingkungan tertentu. Misalnya, pada penderita Favisme, individu dengan defisiensi enzim G6PD akan mengalami anemia hemolitik akut ketika mengonsumsi kacang fava atau obat-obatan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dapat berinteraksi dengan genetika dan mempengaruhi kelangsungan hidup individu dengan gen tertentu.
Gen letal adalah jenis gen yang penting dalam genetika dan evolusi. Meskipun dapat menyebabkan kematian, gen-gen ini juga berkontribusi terhadap seleksi alam dan variasi genetik dalam populasi. Memahami pola pewarisan gen letal sangat penting dalam genetika medis dan evolusi, terutama dalam upaya mencegah dan mengobati penyakit genetik. (BAI)
ADVERTISEMENT