Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Prasasti-Prasasti pada Masa Kerajaan Tarumanegara
13 November 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Prasasti biasanya digunakan sebagai bentuk penghormatan maupun perayaan pada zaman dahulu. Adapun, saat ini prasasti dapat berperan sebagai sumber pengetahuan dari suatu peristiwa sejarah.
Prasasti-Prasasti pada Masa Kerajaan Tarumanegara
Menurut buku Sejarah SMP Kelas VII, Drs. Anwar Kurnia, Drs. H. Moh. Suryana, (2007: 28), prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditulis dengan huruf Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Bentuknya syair dan agama yang menentukan corak pikiran sang raja adalah agama Hindu.
Berikut ini prasasti-prasasti pada masa Kerajaan Tarumanegara yang dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2013, Edi Hernadi, (2013:88).
1. Prasasti Tugu
Seperti halnya namanya, Prasasti Tugu merupakan bentuk peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, dekat Tanjungpriuk, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam Prasasti Tugu terdapat lima baris tulisan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta. Melalui penemuan Prasasti tersebut, dapat diketahui bahwa pusat pemerintahan Tarumanegara berkedudukan di wilayah antara Bogor dan Bekasi, serta memiliki daerah kekuasaan meliputi Jakarta, Banten, dan Cirebon.
Puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman. Hal ini bisa dilihat pada keterangan isi prasasti, yang menyatakan prestasi besar yang dilakukannya adalah pembangunan sistem irigasi di Sungai Candrabaga dan Sungai Gomati. Karena, adanya irigasi dapat menjadikan usaha pertanian semakin berkembang.
2. Prasasti Ciaruteun
Penemuan Prasasti Ciaruteun yaitu terletak di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor sekitar tahun 1863.
Prasasti tersebut terdiri atas dua bagian, yang dipahatkan dalam empat baris tulisan dan bagian kedua terdiri atas satu baris tulisan yang belum bisa dibaca. Inskripsi tersebut disertai dengan gambar sepasang telapak kaki Raja Purnawarman, serta syair sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
3. Prasasti Kebun Kopi
Kampung Muara, Desa Ciaruetun Hilir, Cibungbulang, Bogor merupakan tempat ditemukannya Prasasti Kebun Kopi pada awal abad ke-19. Dalam prasasti ini, terdapat satu baris tulisan Bahasa Sanskerta yang diapit oleh dua buah pahatan telapak kaki gajah.
4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Ciaten terletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulan, Bogor. Ditemukan pada 1864 tulisan yang terdapat pada prasasti ini belum dapat dibaca. Para ahli menyebutkan aksara yang dipahatkan merupakan aksara ikal.
5. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau Pasir Koleangkak ditemukan di sebuah bukit (pasir) Koleangkak, Desa Parakan Muncang, Nanggung, Bogor. Pada prasasti ini, terdapat dua baris tulisan dengan aksara pallawa dan Bahasa Sansekerta, yang isinya berbunyi:
ADVERTISEMENT
6. Prasasti Cidanghiang
Prasasti Cidanghiang dikenal juga sebagai Prasasti Lebak, lantara daerah penemuannya yaitu berada di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul, Banten Selatan pada tahun 1947.
Prasasti ini ditulis dengan aksara pallawa yang memuat puji-pujian atau sanjungan untuk Raja Purnawarman. Adapun di bawah ini adalah isi dari Prasasti Cidanghiang.
ADVERTISEMENT
7. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi tidak dapat disimpulkan isinya, karena inskripsinya bukan berupa tulisan melainkan piktograf (gambar). Pada bagian prasasti terdapat sepasang tapak.
Lokasi penemuan Prasasti Pasir Awi yaitu di sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor.
Itu dia prasasti-prasasti pada masa kerajaan Tarumanegara yang dapat diketahui. Terdapat beberapa prasasti beserta penjelasannya, yang bisa dijadikan sebagai referensi belajar mengenai peninggalan kerajaan bercorak Hindu di Indonesia. (Riyana)