Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional beserta Contohnya dalam Kehidupan
13 Maret 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat dua jenis bioteknologi dalam Sains yang digunakan saat ini yaitu konvensional dan modern. Adapun prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme secara utuh yang tidak melalui proses rekayasa.
ADVERTISEMENT
Bioteknologi sudah dikenal sejak dulu oleh manusia yang diterapkan di bidang pangan untuk pembuatan bir, keju, dan roti. Bioteknologi adalah ilmu terapan yang mempelajari tentang prinsip ilmiah dengan memanfaatkan organisme hidup, molekul biologis, dan sel.
Ketahui Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional
Mengutip dari buku Biologi XI, Agung Wijaya, (99), pengertian bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup seperti jamur, bakteri, virus, enzim, dan alkohol untuk menghasilkan jasa dan barang.
Bioteknologi sudah diterapkan sejak zaman dulu dalam bidang pangan dan pertanian. Di masa tersebut jenis bioteknologi yang digunakan adalah konvensional.
Bioteknologi konvensional melibatkan penggunaan produk makhluk hidup selama proses produksi tanpa prinsip-prinsip ilmiah. Jenis bioteknologi ini biasanya dilakukan secara sederhana.
ADVERTISEMENT
Adapun ciri-ciri dari bioteknologi konvensional yaitu:
Dari ciri-ciri di atas, bisa dilihat bahwa bioteknologi konvesional tidak berdasarkan prinsip ilmiah. Jadi, untuk prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme secara langsung tanpa melalui proses rekayasa sehingga pemanfaatannya masih terbatas.
Contoh Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional masih terus digunakan hingga saat ini dan bisa menghasilkan banyak produk seperti berikut.
1. Keju
Keju melalui proses fermentasi yang melibatkan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Pada proses ini bisa menghasilkan enzim renin sehingga protein pada susu akan menggumpal kemudian mencair.
2. Yoghurt
ADVERTISEMENT
3. Anggur
Anggur atau minuman anggur adalah contoh penerapan bioteknologi konvensional yang melibatkan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Bakteri tersebut berfungsi untuk mengubah kandungan gula pada buah menjadi karbon dioksida dan etanol.
4. Roti
Terakhir adalah roti yang dibuat dengan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae atau disebut ragi roti. Mikroorganisme tersebut digunakan untuk mengembangkan adonan.
Prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah menggunakan mikroorganisme secara utuh hingga menghasilkan produk seperti roti, yoghurt, anggur, dan keju. (GTA)