Konten dari Pengguna

Prosedur Percakapan Coaching dalam Pra Observasi pada Proses Supervisi Akademik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Oktober 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik - Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik - Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik adalah tahapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan observasi kelas. Hal ini berguna untuk membantu guru mempersiapkan diri dan menetapkan fokus pengamatan yang akan dilakukan oleh supervisor.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama dari pra observasi ini adalah membangun komunikasi yang baik antara supervisor dan guru. Termasuk menyepakati tujuan observasi serta menciptakan suasana yang kolaboratif.

Tahapan Prosedur Percakapan Coaching dalam Pra observasi pada Proses Supervisi Akademik

Ilustrasi prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik - Sumber: pixabay.com/steveriot1
Berdasarkan buku Supervisi Akademik: Teknik Coaching Peningkat Guru dalam Pembelajaran di Kelas, Maryanti, (2023), informasi yang diberikan dalam pra observasi memberi kesempatan guru mempersiapkan materi dan strategi pengajaran dengan lebih baik.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik.

1. Informasi dari Supervisor

Supervisor memberi tahu guru bahwa proses pembinaan pembelajaran akan dimulai dan berlangsung di kelas. Informasi ini disampaikan selama percakapan pra-observasi agar guru memahami tujuan observasi dan kriteria penilaian yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT

2. Pembukaan Percakapan

Supervisor memulai dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menyambut guru dengan positif. Ini dilakukan untuk membangun hubungan kerja yang baik serta menghilangkan kekhawatiran atau kecemasan dari guru.

3. Penetapan Tujuan Observasi

Supervisor dan guru bersama-sama menetapkan tujuan observasi, yaitu aspek pembelajaran apa yang ingin ditingkatkan atau difokuskan. Misalnya, mengamati efektivitas metode pembelajaran yang digunakan, interaksi guru dengan siswa, atau penggunaan media pembelajaran.

4. Identifikasi Fokus Pengamatan

Setelah menentukan tujuan, supervisor membantu guru untuk mengidentifikasi fokus pengamatan spesifik. Fokus ini mencakup indikator atau area spesifik yang ingin diamati dalam proses pembelajaran, seperti strategi pengajaran, manajemen kelas, atau pengelolaan waktu.

5. Perencanaan Pelaksanaan

Supervisor dan guru merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan observasi, serta kesepakatan tentang apa yang akan diamati. Di tahap ini, guru dapat berbagi rencana pelajaran yang akan digunakan, metode pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan untuk sesi yang akan diobservasi.
ADVERTISEMENT

6. Harapan dan Standar Keberhasilan

Supervisor menanyakan harapan guru tentang hasil yang ingin dicapai dari sesi observasi tersebut. Dengan demikian, guru merasa lebih terlibat dalam proses penilaian dan lebih siap menerima masukan nantinya.

7. Penyepakatan Peran dan Etika Observasi

Supervisor menjelaskan perannya selama observasi, seperti apakah akan terlibat langsung atau hanya menjadi pengamat pasif. Hal ini penting agar tidak ada salah pengertian selama proses observasi berlangsung.

8. Penutup

Supervisor mengakhiri sesi dengan memberikan motivasi dan dukungan kepada guru. Mereka juga memastikan bahwa guru merasa nyaman dengan rencana observasi dan memiliki kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan harapan tambahan.
Prosedur percakapan coaching dalam pra observasi pada proses supervisi akademik ini sangat penting karena membantu menciptakan suasana kolaboratif antara supervisor dan guru. Selain itu, juga memastikan bahwa tujuan observasi jelas dan disepakati bersama, sehingga proses supervisi akademik dapat berjalan lebih efektif. (DNR)
ADVERTISEMENT