Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Proses Pembentukan Batu Bara sebagai Salah Satu Sumber Energi
15 Februari 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sebagai sumber energi tidak terbarukan, penggunaan batu bara sebagai sumber energi tentu harus dilakukan dengan bijak. Pasalnya, proses pembentukan batu bara memakan waktu ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Apabila digunakan secara terus-menerus, sudah pasti jumlah batu bara di bumi akan cepat habis. Oleh karena itu, sekarang ini mulai bermunculan penelitian terkait sumber energi alternatif yang bisa menggantikan penggunaan batu bara.
Proses Pembentukan Batu Bara
Berikut ini adalah penjelasan tentang proses pembentukan batu bara sebagai salah satu sumber energi di bumi yang dikutip dari buku Inovasi Revolusioner Elektrokatalis Berbasis Grafena Batubara, Vivi Purwandari, Marpongahtun, dan Mahyuni Harahap (2023:24).
1. Tahap Gambut
Vegetasi yang sangat lebat membuat tanaman mati terus menumpuk sebelum bisa diuraikan oleh mikroorganisme. Tanaman mati yang menumpuk pada perairan dangkal, seperti rawa, akan terus menumpuk hingga berlapis-lapis.
Kombinasi antara lumpur, keasaman, dan tumpukan tanaman mati yang semakin padat, semakin tidak memungkinkan oksigen masuk ke dalamnya. Hal inilah yang menghambat proses pembusukan.
ADVERTISEMENT
Pembusukan yang lambat memungkinkan tanaman mati untuk menyimpan sebagian besar atom karbon. Adapun atom karbon inilah yang menjadi sumber energi.
2. Tahap Lignit
Tanaman yang terus menumpuk akan menekan bagian bawah gambut dengan massanya dan meningkatkan suhunya. Tekanan yang besar dan panas inilah yang mengubah gambut membentuk batu bara muda atau disebut dengan lignit.
Batu bara muda atau lignit berwarna coklat muda. Di dalamnya mengandung 35% karbon kering tanpa abu.
3. Tahap Bituminous Coal
Tekanan dan panas secara terus-menerus akan mengubah lignit menjadi bituminous coal atau batu bara lunak. Kadar karbon pada batu bara lunak jauh lebih tinggi dari lignit, yakni sebesar 86% karbon.
4. Tahap Antrasit
Tahapan terakhir ini merupakan proses penting dalam pembentukan batu bara. Jadi, batu bara bituminous akan berubah menjadi batu bara antrasit. Adapun batu bara antrasit merupakan jenis batu bara yang keras, mengkilap, dan mempunyai kadar karbon sangat tinggi, yakni sekitar 97%.
ADVERTISEMENT
Semoga penjelasan tentang proses pembentukan batu bara di atas dapat menambah wawasan pembaca. (Anne)