Konten dari Pengguna

Proses Pembentukan Warna Tersier dan Komposisi Warnanya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 September 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Pembentukan Warna Tersier. Sumber: pexels/ Magda Ehlers
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Pembentukan Warna Tersier. Sumber: pexels/ Magda Ehlers
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam diagram warna, terdapat warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer hanya ada tiga sedangkan warna sekunder dan tersier cukup banyak. Adapun proses pembentukan warna tersier berasal dari pencampuran dua warna sekunder.
ADVERTISEMENT
Contoh warna tersier adalah hijau. Warna tersebut merupakan hasil pencampuran antara warna kuning dengan biru. Perpaduan dua warna sekunder akan selalu menghasilkan warna tersier yang berbeda.

Proses Pembentukan Warna Tersier

Ilustrasi Proses Pembentukan Warna Tersier. Sumber: pexels/ Alexander Grey
Dikutip dari buku Paduan Warna Menarik untuk Rumah, Lenggosari (hal. 16), merah jingga, kuning jingga, kuning hijau, biru hijau, biru ungu, dan merah ungu merupakan warna tersier, yaitu warna-warna yang dihasilkan dari campuran warna primer dan warna sekunder dengan perbandingan yang sama.
Proses pembentukan warna tersier dapat terjadi apabila warna primer dan sekunder bercampur. Contohnya, seperti merah dengan ungu.
Perpaduan antara warna kuning dan hijau akan memunculkan warna kuning hijau. Kombinasi antara warna biru dan ungu akan menjadi warna biru ungu. Pencampuran warna hijau dan biru akan melahirkan warna hijau toska.
ADVERTISEMENT
Apabila dilihat di dalam lingkaran warna yang ada dua belas warna, enam di antaranya adalah warna tersier. Warna tersier merupakan warna yang unik dan beda.
Jadi, warna tersier merupakan warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dan sekunder. Berikut adalah contoh komposisi warnanya.
Warna yang dihasilkan dari pencampuran warna tersebut dinamakan warna tersier. Komposisi untuk mencampurnya adalah 1:1. Contoh pada cat tembok yang ingin memunculkan warna hijau toska, maka cat biru 1 liter dicampur dengan cat hijau 1 liter juga.
Apabila komposisinya tidak sesuai, maka warna yang dihasilkan pun akan berbeda. Bisa lebih pucat maupun lebih pekat tergantung komposisi yang dipakai.
ADVERTISEMENT
Proses pembentukan warna tersier hanya memerlukan pencampuran dua warna. Warna tersebut harus masuk ke dalam kategori warna primer dan sekunder agar tercipta warna tersier. (IMA)