Konten dari Pengguna

Rangkuman Modul 3.1 Guru Penggerak

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
15 Oktober 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rangkuman modul 3.1 guru penggerak. Sumber: Unsplash/Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rangkuman modul 3.1 guru penggerak. Sumber: Unsplash/Thought Catalog
ADVERTISEMENT
Rangkuman modul 3.1 Guru Penggerak meliputi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai Kebajikan. Ini adalah aspek penting dalam menciptakan kepemimpinan pendidikan yang bermartabat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id, Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, konferensi, lokakarya, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak.

Inilah Rangkuman Modul 3.1 Guru Penggerak

Ilustrasi rangkuman modul 3.1 guru penggerak. Sumber: Unsplash/Unseen Studio
Modul 3.1 Guru Penggerak ini menekankan bahwa dalam proses pengambilan keputusan, para Guru Penggerak harus mempertimbangkan nilai-nilai Kebajikan yang mendukung lingkungan pendidikan yang adil, beretika, dan berpihak pada kebaikan bersama.
Berikut ini adalah rangkuman modul 3.1 Guru Penggerak.

1. Landasan Nilai

Perjalanan modul diawali dengan memahami nilai-nilai Kebajikan universal yang menjadi kompas pengambilan keputusan.
Sembilan Pilar Karakter Indonesia Heritage Foundation (IHF) menjadi panduan, yaitu cinta Tuhan, kejujuran, hormat, dan keadilan.
Guru Penggerak dituntut untuk tidak hanya memahmi, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai ini dalam setiap tindakannya.
ADVERTISEMENT

2. Membedakan Benar dan Baik

Tidak jarang, seorang pemimpin dihadapkan pada situasi dilematis, di mana pilihan-pilihan yang ada sama-sama mengandung konsekuensi.
Modul membantu mengenali perbedaan antara dilema etis dan juga bujukan moral.
Bujukan moral biasanya melibatkan dorongan pribadi, sedangkan dilema etis memunculkan konflik antara nilai-nilai.
Selanjutnya juga diperkenalkan empat paradigma dalam menghadapi dilema etis, yaitu prinsip utilitarianisme, deontologis, keadilan, dan peduli.
Masing-masing paradigma menawarkan perspektif berbeda dalam menimbang keputusan, mendorong Guru Penggerak untuk melakukan analisis situasi secara komprehensif.

3. Peran Guru Penggerak

Sebagai pemimpin di lingkungan pendidikan, Guru Penggerak memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai Kebajikan.
Dengan mengambil keputusan yang adil, bijaksana, dan beretika, guru dapat membangun lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, mendukung, dan harmonis.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak juga harus berperan sebagai agen perubahan, yang mampu mendorong nilai-nilai Kebajikan dalam setiap aspek kehidupan di sekolah, mulai dari pengelolaan kelas, relasi antara guru dan murid, hingga kebijakan di sekolah.
Rangkuman modul 3.1 Guru Penggerak tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan di atas merupakan kunci membangun pendidikan yang lebih adil dan bermatabat di sekolah. (ERI)