Konten dari Pengguna

Resesi: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
1 Juni 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Resesi Adalah, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Resesi Adalah, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Resesi adalah kondisi perekonomian di mana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi secara luas selama periode waktu tertentu. Resesi ditandai dengan penurunan output ekonomi, penurunan permintaan, tingkat pengangguran yang tinggi, dan penurunan investasi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, resesi ekonomi juga ditandai dengan terjadinya penurunan PDB secara berturut-turut selama dua kuartal. Umumnya, resesi terjadi setelah periode pertumbuhan ekonomi yang lambat atau negatif.

Pengertian Resesi

Ilustrasi Resesi Adalah, Foto: Unsplash.
Resesi sudah tidak asing lagi bagi dunia perekonomian. Dikutip dari buku Belajar dari Resesi 1929, 1970, 1997, 2008 & Untung Pada Resesi 2023 karya Jaka Frianto Putra Palawe (2023: 7), dalam terminologi ekonomi, resesi didefinisikan sebagai periode di mana aktivitas ekonomi melambat, yang mengarah pada penurunan output, pekerjaan, dan pendapatan.
Dampak dari resesi bisa menyebabkan peningkatan pengangguran dan harga-harga yang lebih rendah. Resesi dapat memengaruhi tingkat produksi, pekerjaan, pendapatan, dan harga-harga sehingga memiliki implikasi besar bagi keamanan dan stabilitas ekonomi suatu negara.
ADVERTISEMENT

Penyebab dan Dampak Resesi

Ilustrasi Resesi Adalah, Foto: Unsplash.
Dalam kegiatan perekonomian, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya resesi yaitu sebagai berikut:

1. Permintaan yang Menurun

Penurunan permintaan dari konsumen dan perusahaan dapat menjadi penyebab utama resesi. Faktor-faktor seperti penurunan pendapatan, ketidakpastian ekonomi, atau perubahan preferensi konsumen dapat mengakibatkan penurunan dalam pembelian barang dan jasa.

2. Investasi yang Menurun

Investasi yang menurun dari perusahaan juga dapat memicu resesi. Ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga, atau turunnya kepercayaan bisnis dapat menghambat perusahaan untuk melakukan investasi dalam kapasitas produksi baru, teknologi, atau ekspansi bisnis.

3. Ketidakseimbangan Ekonomi

Ketidakseimbangan dalam perekonomian seperti defisit perdagangan yang tinggi, utang yang besar, atau gelembung aset dapat menjadi faktor pemicu resesi.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan kerentanan ekonomi terhadap goncangan eksternal dan memperburuk kondisi ekonomi saat terjadi perubahan yang signifikan dalam pasar.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana dengan dampak yang akan terjadi akibat resesi?
Resesi jelas bukan hal yang menguntungkan dalam kegiatan perekonomian. Ada beberapa dampak yang akan ditimbulkan di berbagai bidang antara lain:

1. Pengangguran yang Tinggi

Salah satu dampak utama resesi adalah meningkatnya tingkat pengangguran. Penurunan produksi dan permintaan menyebabkan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau mengurangi jumlah pekerja, yang berdampak pada peningkatan tingkat pengangguran dalam suatu negara.

2. Penurunan Pendapatan

Resesi dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi individu dan rumah tangga. Ketidakstabilan di pasar tenaga kerja dapat mengakibatkan penurunan upah, pengurangan jam kerja, atau hilangnya pekerjaan, yang pada gilirannya mengurangi pendapatan yang tersedia untuk pengeluaran konsumsi.

3. Turunnya Investasi

Perusahaan cenderung mengurangi investasi mereka selama resesi untuk mengurangi biaya dan risiko. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena kurangnya investasi dapat membatasi inovasi, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sektor bisnis.
ADVERTISEMENT

4. Penurunan Konsumsi

Konsumen cenderung mengurangi pengeluaran mereka selama resesi, baik karena ketidakpastian ekonomi atau penurunan pendapatan. Penurunan konsumsi dapat menyebabkan penurunan permintaan, yang pada gilirannya mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan.

5. Gangguan Keuangan

Resesi seringkali menyebabkan ketidakstabilan di sektor keuangan. Penurunan nilai aset, lonjakan kegagalan pinjaman, atau kebangkrutan perusahaan dapat memicu krisis keuangan yang lebih luas, yang dapat menghambat pemulihan ekonomi.
Dapat disimpulkan bahwa resesi adalah kondisi ekonomi yang sedang mengalami penurunan. Dan resesi ini memiliki dampak yang luas dalam kehidupan ekonomi negara juga masyarakat. (Umi)