Sejarah Berakhirnya Orde Baru yang Penting Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
25 November 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah berakhirnya orde baru. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah berakhirnya orde baru. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orde Baru adalah era pemerintahan yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Ketika berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru, maka lahirlah sejarah berakhirnya Orde Baru. Kondisi tersebut tidak hanya mencerminkan perubahan politik di Indonesia, tetapi juga memicu perubahan besar dalam lanskap politik, sosial, dan ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
Menurut laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, setelah Orde Baru dan Peristiwa 1998, Indonesia mengawali babak baru di era Reformasi. Pemerintahan baru dipimpin oleh BJ Habibie sebagai presiden yang dimulai pada 21 Mei 1998-20 Oktober 1999.

Sejarah Berakhirnya Orde Baru Pembuka Lembaran Baru Republik Indonesia

Ilustrasi sejarah berakhirnya orde baru. Sumber: www.unsplash.com
Sebelum berakhirnya Orde Baru, Indonesia telah melalui periode gejolak politik dan ekonomi. Meskipun awalnya dianggap sebagai stabilisator, pada perjalanan kekuasaan pemerintahan Orde Baru, banyak hal yang dianggap meleset dari sistem pemerintahan yang sistematis.
Lantas, seperti bagaimana sejarah berakhirnya Orde Baru? Berikut penjelasan singkatnya.

1. Krisis Ekonomi dan Ketidakpuasan Rakyat

Pada tahun 1998, Indonesia menghadapi krisis ekonomi yang parah. Rupiah anjlok, inflasi melonjak, dan lapangan pekerjaan semakin sulit didapatkan. Kondisi ini menyebabkan ketidakpuasan di kalangan rakyat dan munculnya protes yang meminta reformasi ekonomi dan politik.
ADVERTISEMENT
Suasana semakin tidak kondusif karena praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dirasakan sangat mendominasi. Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap Presiden Soeharto dan memicu aksi demo mahasiswa dan masyarakat umum. Demonstrasi semakin gencar setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar di tanggal 4 Mei 1998.

2. Protes Mahasiswa dan Gerakan Reformasi

Gerakan reformasi yang didorong oleh mahasiswa menjadi kekuatan utama dalam menentang rezim Orde Baru. Aksi protes mahasiswa di Jakarta pada Mei 1998 menjadi titik balik penting yang memicu perubahan besar.
Mahasiswa dan masyarakat umum bersatu untuk menuntut reformasi demokratis, penghormatan hak asasi manusia, dan pembebasan tahanan politik. Terjadi juga Tragedi Trisakti, yaitu tertembaknya empat mahasiswa di depan Universitas Trisakti yang semakin mendorong masyarakat menentang kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT

3. Pengunduran Diri Presiden Soeharto

Di tengah tekanan publik yang semakin meningkat, Presiden Soeharto pada akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada 21 Mei 1998. Ini menandai berakhirnya pemerintahan Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun.
Pengunduran diri tersebut disambut dengan perasaan berkecamuk di masyarakat, antara kelegaan dan kekhawatiran terkait masa depan negara.

4. Era Reformasi dan Demokratisasi

Pengunduran diri Soeharto membuka jalan bagi Indonesia memasuki era reformasi dan demokratisasi. Pemilihan umum pertama langsung pada tahun 1999 menandai langkah penting dalam mengukuhkan demokrasi di Indonesia.
Berbagai perubahan struktural dilakukan untuk memastikan partisipasi rakyat dalam proses politik dan menghapuskan aspek otoriter rezim sebelumnya.

5. Tantangan dan Perubahan Pasca-Reformasi

Tahun 1997-1998 merupakan periode Orde Baru yang menjadi masa kelam bagi rakyat Indonesia. Perekonomian yang tadinya melesat langsung mengalami penurunan disusul dengan berakhirnya rezim Orde Baru.
ADVERTISEMENT
Meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam pembangunan demokrasi, tantangan-tantangan baru muncul pasca-reformasi. Korupsi, masalah ekonomi, dan isu-isu keagamaan menjadi fokus perhatian.
Namun, berakhirnya Orde Baru telah membuka peluang untuk kemajuan dan perkembangan yang lebih baik di berbagai bidang.
Sejarah berakhirnya Orde Baru di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang negara ini menuju masyarakat yang lebih terbuka, demokratis, dan berkeadilan. Peristiwa tersebut tidak hanya menciptakan perubahan politik, tetapi juga menandai pergeseran besar dalam identitas dan orientasi Indonesia sebagai bangsa.
Memahami sejarah ini adalah kunci untuk menghargai perjalanan yang telah dilalui dan untuk membantu membentuk arah masa depan yang lebih baik. (VAN)
ADVERTISEMENT