Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Perempuan Internasional yang Diperingati Setiap 8 Maret
8 Maret 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hari Perempuan Internasional atau yang biasa disebut International Women’s Day (WD) merupakan salah satu peringatan yang cukup penting setiap tanggal 8 Maret. Karena itu, banyak masyarakat yang mencari tahu sejarah Hari Perempuan Internasional sebagai bentuk kesetaraan gender.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini sebagai bentuk refleksi atas perjuangan kaum perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan yang sama di berbagai bidang yang ada di kehidupan. Peringatan yang dilakukan sebagai bentuk mengingat perjuangan untuk mencapai kesetaran gender.
Sejarah Hari Perempuan Internasional Sebagai Bentuk Perjuangan Kesetaraan Gender
Dikutip dari buku Warna-Warni Kepemimpinan Perempuan, Anna Knobi dkk, (2023:149), Hari Perempuan Internasional merupakan bentuk usaha menyerukan suara agar lebih bisa aktif di lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Peringatan ini sebagai hari sakral untuk kaum perempuan menantikan eksistensinya diakui, didukung, juga dilindungi hak dan kewajibannya.
Hari Perempuan Internasional menjadi salah satu peringatan yang sangat penting untuk mendukung kesetaraan gender. Sebagai bentuk peringatan perjuangan kesetaraan gender, banyak masyarakat yang mencari sejarah Hari Perempuan Internasional.
ADVERTISEMENT
Sejarah dari Hari Perempuan Internasional diawali dari seorang aktivis politik bernama Susan B Anthony pada Amandemen ke-14 yang mendukung hak-hak perempuan. Perjuangan ini dilakukan untuk memperjuangkan warga Amerika untuk mendapatkan kewarganegaraan termasuk hak pilih.
Pada tahun 1968, Amandemen ke-14 disahkan namun hak pilih yang diperjuangkan tidak ada jaminan apapun. Hal ini menjadikan Susan bersama Elizabeth Cady pada tahun 1969 mendirikan National Woman Suffrage Association (NWSA) untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
Pendirian ini merupakan bentuk refleksi dari kejadian pada awal tahun 1900-an yang pada saat itu kaum perempuan mengalami ketidaksetaraan upah, kurangnya hak pilih dan bekerja secara berlebihan. Dari kejadian tersebut, menjadikan kaum perempuan terdorong untuk lebih vokal dan aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhirnya, pada tahun 1908 terdapat 15 ribu perempuan yang berbaris di Kota New York untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan juga diberikan hak pilih.
Pada tahun 1910, Clara Zetkin yang merupakan salah seorang pejuang hak pilih perempuan mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional. Gagasan ini disampaikan dalam Konferensi Perempuan Internasional yang diselenggarakan di Denmark.
Dari kejadian tersebut, Hari Perempuan Internasional pertama kali diperingati pada 19 Maret 1911 di negara Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Pada belahan dunia lainnya, Hari Perempuan Internasional pertama kali diperingati oleh Rusia pada 23 Februari 1913.
Perbedaan memperingati Hari Perempuan Internasional, menjadikan adanya kesepakatan bersama untuk memperingati Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret. Hingga kini, peringatan Hari Perempuan Internasional dilaksanakan setiap 8 Maret.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai sejarah Hari Perempuan Internasional yang selalu diperingati setiap 8 Maret. Semoga dapat menambah informasi. (RFL)