Sejarah Lompat Jauh beserta Aturan Lombanya

Ilustrasi sejarah lompat jauh beserta aturan lombanya. Sumber: Pixabay/HAFEEZ POPOOLA

Lompat jauh adalah satu dari cabang olahraga atletik di nomor lompat. Sejarah lompat jauh berawal sejak 13 abad yang lalu. Olahraga ini merupakan olahraga melompat yang berarti melakukan gerakan menolak dengan satu kaki.

Olahraga lompat jauh ini muncul dari kepercayaan warga sipil zaman dahulu bahwa lompat jauh dapat melatih ketangkasan para prajurit pedang dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.

Sejarah Lompat Jauh

Ilustrasi sejarah lompat jauh. Sumber: Pixabay/Matt Heaton

Dalam buku Pandai Mengajar dan Melatih Atletik, Pungki Indarto, S.Pd., M.Or., Vera Septi Sistiasih, S.Pd., M.Or., dan Nurhidayat, S.Pd., M.Or. (2018:76-77), sejarah lompat jauh sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Olahraga ini pertama dilakukan oleh pelompat sparta dengan rekor lompatan sejauh 7,05 meter.

Pada masa itu, teknik olahraga ini sangat berbeda dengan cara lompatan yang sekarang diterapkan. Lompatan pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk jamak, menggunakan strat lari pendek, dan pelompat harus berlari sambil membawa beban di kedua tanggannya.

Selain itu, teknik dan cara lompatan pada masa itu dibuat secara berkali kali, seperti pada lompatan dalam bentuk multiple, double triple atau quin triple.

Lompat jauh menjadi bagian kompetisi Olimpiade Kuno sejak tahun 1896. Namun, olimpiade ini dilombakan secara resmi dan untuk wanita baru dimulai pada tahun 1948 .

Peraturan Lompat Jauh

Ilustrasi peraturan lompat jauh. Sumber: Pixabay/Gabin Vallet

Dalam buku Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas, Irwansyah (2007:128-131), terdapat peraturan perlombaan dalam lompat jauh, yaitu sebagai berikut.

1. Urutan Peserta Lomba

Penentuan urutan untuk melakukan lompatan dan perlombaan lompat jauh dilakukan dengan cara diundi. Adapun ketentuan urutan peserta lomba, yaitu

2. Waktu Melakukan Trial atau Giliran Melompat

Waktu yang disediakan untuk melakukan satu kali lompatan adalah 1,5 menit atau 90 detik.

3. Pengukuran dan Pencatatan

Adapun ketentuan pengukuran dan pencatatan dalam perlombaan lompat jauh, yaitu

4. Lompatan yang Gagal

Adapun kriteria lompatan yang gagal dalam perlombaan lompat jauh, yaitu

5. Jalur Awalan Lari

Jalur awalan lari mempunyai panjang minimal 40 meter, lebar minimal 1,22 meter dan maksimal 1,25 meter. Kiri dan kanan jalur awalan lari dibatasi oleh garis putih selebar 5 cm.

Setelah perlombaan dimulai, para peserta tidak diperbolehkan menggunakan jalur awalan lari sebagai tempat untuk latihan atau percobaan.

6. Tand-Tanda

Pelompat boleh memasang tanda-tanda di sepanjang jalur awalan lari untuk membantu menggunakan jalur awalan ke balok tolakan dengan tepat. Tanda-tanda ini boleh menggunakan pita perekat atau tanda yang lain.

7. Balok Tolakan

Balok tolakan harus ditanam di bagian atasnya yang rata dengan permukaan tanah jalur awalan. Jarak antara balok tolakan dan sisi terjauh dari tempat pendaratan minimal 10 meter. Balok tolakan harus dicat dengan warna putih.

Balok tolakan ditanam 1 meter dari tepi dekat tempat pendaratan. Ukuran balok tolakan adalah sebagai berikut:

8. Tempat Pendaratan

Tempat pendaratan yang bisa disebut dengan bak pasir atau bak lompat mempunyai panjang minimal 10 meter.

Baca juga: 5 Rekomendasi Jenis Olahraga Bela Diri yang Bisa Jadi Pilihan

Dapat disimpulkan bahwa sejarah lompat jauh sebelum Olimpiade tahun 1948, olahraga ini adalah cabang olahraga atletik yang hanya diperlombakan untuk atlet pria saja. (MRZ)