Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sel Elektrokimia beserta Jenis-jenisnya dalam Ilmu Kimia
4 Oktober 2023 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sel elektrokimia pada penerapannya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah aliran listrik, batu baterai, aki, hingga generator yang dapat menghasilkan arus listrik.
Pengertian Sel Elektrokimia
Dikutip dari buku Belajar Kimia Secara Menarik SMA/MA Kelas XII, Salirawati dkk. (2007:48), sel elektrokimia adalah perubahan kimia yang menghasilkan arus listrik atau sebaliknya. Proses perubahannya disebut sebagai reaksi elektrokimia.
Di dalam sel elektrokimia, reaksi redoks berlangsung di bagian sel yang disebut dengan elektroda. Elektroda adalah material penghantar atau konduktor listrik .
Elektroda yang menjadi tempat terjadinya oksidasi disebut sebagai anoda. Sedangkan elektroda yang menjadi tempat terjadinya reduksi disebut sebagai katoda.
Jenis-jenis Sel Elektrokimia
Salirawati dkk. (2007:49-50) dalam bukunnya menjelaskan bahwa secara garis besar, sel elektrokimia dibagi menjadi dua jenis, yaitu sel Volta dan sel elektrolisis. Agar lebih mudah memahami kedua jenisnya, berikut pemaparan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Sel Volta
Sel Volta sering pula disebut sebagai sel Galvani karena penemunya adalah ilmuwan bernama Alessandro Volta dan Luigi Galvani. Keduanya menemukan bahwa reaksi redoks akan menimbulkan arus listrik. Dengan kata lain, energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Pada sel Volta, katoda berperan sebagai kutub positif (+), dan anoda berperan sebagai kutub negatif (-). Selain itu, reaksi redoks pada sel Volta berlangsung dengan sendirinya atau secara spontan.
Beberapa contoh sel Volta dalam kehidupan sehari-hari di antaranya batu baterai serta aki.
2. Sel Elektrolisis
Dalam sel elektrolisis, arus listrik akan menimbulkan reaksi redoks sehingga energi listrik diubah menjadi energi kimia. Artinya, proses dalam sel elektrolisis merupakan kebalikan dari proses dalam sel Volta.
Pafa sel elektrolisis, katoda berperan sebagai kutub negatif (-), sedangkan anoda merupakan kutub positif (+). Adapun reaksi redoks pada sel elektrolisis berlangsung dengan adanya energi listrik. Dengan kata lain, reaksi redoks terjadi secara tidak spontan.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh sel elektrolisis yang familiar ditemukan pada kehidupan sehari-hari adalah peristiwa penyepuhan logam.
Sekian penjelasan mengenai sel elektrokimia beserta jenis-jenisnya dalam ilmu kimia . Berdasarkan pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa sel elektrokimia adalah suatu alat yang dapat menghasilkan energi listrik dari energi kimia dan sebaliknya. (YAS)