Konten dari Pengguna

Struktur Kajian Pustaka dan Cara Membuatnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
10 Juni 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi struktur kajian pustaka. Sumber: Pexels/Element5 Digital
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi struktur kajian pustaka. Sumber: Pexels/Element5 Digital
ADVERTISEMENT
Kajian pustaka adalah bagian penting dalam penelitian akademis yang bertujuan untuk meninjau literatur yang relevan dengan topik penelitian. Di dalamnya terdapat struktur kajian pustaka. Sebab, struktur yang jelas dapat membantu membangun dasar yang kokoh untuk penelitian yang valid dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Bagian ini membantu peneliti memahami konteks studi mereka, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, dan membangun kerangka teori yang akan digunakan.

Mengenal Struktur Kajian Pustaka dan Cara Membuatnya

Ilustrasi struktur kajian pustaka. Sumber: Pexels/Yan Krukau
Dikutip dari buku Penelitian Tindakan Kelas (Hidayatullah:2019), kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan kerangka kerja.
Dalam struktur kajian pustaka, ada tiga: kajian teori, kerangka pemikiran, dan penelitian terdahulu.
Berikut ini adalah penjelasannya yang lebih detail yang bermanfaat bagi peneliti.

1. Kajian Teori

Bagian ini menguraikan teori-teori utama yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti perlu menjelaskan konsep-konsep dasar dan teori yang mendasari penelitian mereka. Kajian teori berfungsi sebagai landasan ilmiah yang mendukung argumen dan hipotesis penelitian.
ADVERTISEMENT

2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah bagan atau model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian.
Bagian ini membantu peneliti menyusun alur pemikiran secara sistematis dan logis. Kerangka pemikiran harus didasarkan pada kajian teori dan penelitian terdahulu yang relevan.

3. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti meninjau penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
Peneliti harus mengidentifikasi metode, hasil, dan kesimpulan dari penelitian terdahulu serta membandingkannya dengan penelitian yang sedang dilakukan. Hal ini membantu peneliti menemukan kesenjangan penelitian dan kontribusi baru yang bisa diberikan.

Cara Membuat Tinjauan Pustaka

Ilustrasi struktur kajian pustaka. Sumber: Pexels/RDNE Stock project
Menyusun kajian pustaka yang komprehensif dan sistematis adalah keterampilan penting dalam penelitian akademis. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, peneliti dapat menghasilkan tinjauan pustaka yang kuat dan mendukung penelitian.
ADVERTISEMENT

1. Mencatat Teori yang Akan Dibutuhkan

Identifikasi teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Catat konsep-konsep kunci dan sumber-sumber literatur yang mendukung teori tersebut.

2. Melakukan Ikhtisar Referensi

Tinjau literatur yang relevan dan buat ringkasan singkat dari setiap referensi. Fokus pada poin-poin utama, metodologi, dan hasil penelitian.

3. Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan

Gabungkan informasi dari berbagai sumber dan bandingkan temuan-temuan yang ada. Carilah kesamaan dan perbedaan antara penelitian-penelitian tersebut.

4. Melakukan Analisa Terhadap Referensi

Analisis secara kritis setiap referensi yang telah dikumpulkan. Evaluasi kelebihan dan kekurangan dari setiap penelitian dan relevansinya dengan topik penelitian.

5. Melakukan Identifikasi

Debat, tema, dan kesenjangan identifikasi debat atau perbedaan pendapat dalam literatur yang ada. Temukan tema-tema utama dan kesenjangan penelitian yang belum banyak diteliti.

6. Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka

Susun garis besar struktur tinjauan pustaka berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Pastikan alur logika dan sistematis.
ADVERTISEMENT

7. Susun Tinjauan Pustaka

Tulis tinjauan pustaka dengan mengacu pada garis besar yang telah dibuat. Gunakan bahasa yang jelas dan kohesif, serta pastikan setiap bagian terhubung dengan baik.
Melalui kajian pustaka yang baik dan dengan dibantu struktur kajian pustaka, peneliti dapat menunjukkan kontribusi mereka dalam memperkaya pengetahuan di bidang yang diminati.(ARR)