Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sudut Pandang Hikayat Bunga Kemuning dan Pesan Moralnya
24 Oktober 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hikayat Bunga Kemuning merupakan salah satu karya sastra lama yang dijadikan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Sudut pandang Hikayat Bunga Kemuning adalah pembahasan penting untuk mengetahui dan memahami pesan dari cerita yang disampaikan penulis.
ADVERTISEMENT
Setiap cerita memiliki sudut pandang yang berbeda untuk menceritakan alur cerita dengan jelas dan mudah dipahami. Terdapat beberapa jenis sudut pandang, yakni sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran.
Sudut Pandang Hikayat Bunga Kemuning
Menurut buku Be Smart Bahasa Indonesia Kelas VII, Ismail Kusmayadi, Dini Aida Fitria, Eva Rahmawati (2008:62), sudut pandang adalah visi pengarang atau cara pengarang mengambil posisi dalam cerita.
Hikayat Bunga Kemuning berkisah tentang Raja yang memiliki sepuluh orang Putri yang nakal dan sering bertengkar, hal ini karena Raja tidak ada waktu mendidik mereka. Sedangkan sang Permaisyuri telah meninggal.
Semua anaknya diberi nama dengan nama warna. Semua bersikap tidak terpuji kecuali Putri Kuning. Setelah sang Raja pergi lama meninggalkan anak-anaknya, Putri Kuning hingga pada akhirnya meninggal karena ulah kakak-kakaknya yang jahat. Mereka menyembunyikannya dari Raja.
ADVERTISEMENT
Ternyata di atas kuburnya tumbuhlah bunga Kemuning yang mengingatkan Raja akan anaknya yang berbudi pekerti baik itu. Bunga tersebut banyak bermanfaat bagi manusia.
Sudut pandang Hikayat Bunga Kemuning menggunakan sudut pandang campuran, yakni sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
Hal ini dapat dilihat dalam narasi "Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apa yang kalian inginkan?" tanya Raja. Kata aku menunjukkan sudut pandang orang pertama ketika penulis menceritakan perspektif tokoh tersebut dan langsung terlibat di dalam cerita.
Untuk sudut pandang orang ketiga, dapat terlihat pada kalimat Kakak-kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning meninggal.
Sudut pandang ini bercerita sebagai penulis yang serba tahu. Ia menulis dari semua perspektif tokoh dan posisinya sebagai pengamat. Jadi kedua sudut pandang ini dapat menceritakan berbagai tokoh dalam satu cerita.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan sudut pandang Hikayat Bunga Kemuning ini menggunakan sudut pandang campuran, yakni orang pertama dan ketiga. Penulis bercerita sebagai tokoh itu sendiri dan ada juga saat ketika penulis menjadi serba tahu. (DVA)