Tanda-tanda Jika Menjadi Korban Bullying pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Ilustrasi tanda-tanda jika menjadi korban bullying. Sumber: Pexels/Mikhail Nilov

Orang tua merupakan figur pelindung anak. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda jika menjadi korban bullying pada anak sangat penting. Supaya orang tua dapat mencegah dan mengatasi perilaku tersebut.

Bullying atau disebut juga perundungan yaitu tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja dan berulang-ulang guna menyakiti atau merugikan orang lain. Anak bisa mendapatkan bullying di mana saja, seperti di sekolah, tempat umum, hingga media sosial.

Mengetahui Tanda-tanda Jika Menjadi Korban Bullying pada Anak

Ilustrasi tanda-tanda jika menjadi korban bullying. Sumber: Pexels/RDNE Stock project

Bullying merupakan perilaku agresif bersifat disengaja dan diulang-ulang. Perilaku ini bisa dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menyakiti, menakuti, atau memaksa orang lain. Seseorang bisa melakukan bullying secara verbal, fisik, atau sosial.

Berbagai faktor bisa menjadi penyebab terjadinya bullying. Jika tidak segera ditangani, perilaku tersebut dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, baik bagi korban maupun pelaku.

Namun sayangnya, banyak korban bullying yang memilih untuk diam dan tidak melaporkan perilaku perundungan kepada orang lain termasuk orang tua. Alasannya bisa jadi karena korban memiliki rasa takut, cemas, hingga adanya ancaman dari pelaku.

Untuk itu, orang tua bisa mengenali tanda anak menjadi korban bullying. Dikutip dalam buku Lets End Bullying oleh Andri Priyatna (2013:9-10) tanda-tanda jika menjadi korban bullying pada anak di antaranya:

Tanda-tanda jika menjadi korban bullying pada anak di atas perlu diwaspadai oleh orang tua. Jika anak menjadi korban, memberikan perhatian dan bertanya pada anak bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah gejala tersebut semakin memburuk. (MRZ)

Baca juga: 5 Contoh Hak Anak di Rumah yang Harus Dipenuhi Orang Tua