Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tata Tertib Itikaf di Bulan Ramadan dan Penjelasan Lengkapnya
19 Maret 2025 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Iktikaf adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui berbagai amalan. Untuk memastikan pelaksanaan iktikaf sesuai dengan tuntunan syariat, penting untuk memahami tata tertib itikaf dan ketentuannya.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Itikaf Penting Dan Perlu, Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi (1994:106), iktikaf membantu menguatkan seseorang untuk menjalankan salat dengan khusyu. Hal ini karena orang yang beritikaf telah memutuskan perhatian selain kepada Allah, melepaskan kesibukan dan segala pemikiran duniawi atau apapun yang dapat menghilangkan kejernihan hati dan ketentraman jiwanya.
Tata Tertib Itikaf di Bulan Ramadan sebagai Syariat Islam
Secara bahasa, iktikaf berarti 'berdiam diri'. Sementara secara syariat, iktikaf adalah berdiam diri dan menetap di masjid dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah Swt.
Anjuran iktikaf sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim as, sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 125:
ADVERTISEMENT
Ayat ini menunjukkan bahwa iktikaf merupakan syariat yang telah ada sejak dahulu dan tetap dilanjutkan hingga umat Nabi Muhammad saw.
Tata tertib itikaf di bulan Ramadan sangat penting diketahui agar tidak salah dalam melakukannya, berikut penjelasannya.
1. Niat
Memulai itikaf dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt.
2. Berdiam di Masjid
Menetap di masjid selama periode iktikaf, minimal selama tumakninah dalam salat.
3. Mengisi Waktu dengan Ibadah
Memperbanyak amalan, seperti salat sunah, membaca Al-Qur'an, zikir, dan doa.
4. Menjaga Adab dan Etika
Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat atau dapat mengganggu kekhusyukan ibadah.
Pada dasarnya, hukum iktikaf adalah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat. Namun, iktikaf menjadi wajib jika dinazarkan dan haram jika dilakukan oleh istri tanpa izin suaminya.
ADVERTISEMENT
Ibadah ini lebih utama dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, berdasarkan hadis Nabi Muhammad saw:
Macam-Macam Itikaf
Sesungguhnya, iktikaf dapat dibagi menjadi tiga jenis. Apa saja?
1. Itikaf Mutlak
Dilakukan tanpa terikat waktu tertentu, dengan batasan minimal sepanjang tumaninah dalam salat.
2. Itikaf Terikat Waktu Tanpa Terus-Menerus
Dilakukan dengan batasan waktu tertentu. Misalnya, sehari semalam atau satu bulan, tanpa harus terus-menerus.
ADVERTISEMENT
3. Itikaf Terikat Waktu dan Terus-Menerus
Dilakukan dengan batasan waktu tertentu dan terus-menerus tanpa keluar dari masjid kecuali untuk keperluan mendesak.
Dengan memahami tata tertib itikaf, maka umat muslim dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat. Semoga ibadah iktikaf yang dilakukan di bulan Ramadan ini diterima oleh Allah Swt dan menjadi ladang pahala yang berlimpah.(VAN)