Konten dari Pengguna

Teks Khutbah Jumat Bikin Merinding Tentang Kematian

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
9 November 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teks khutbah jumat bikin merinding. Sumber: Walkerssk/ Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teks khutbah jumat bikin merinding. Sumber: Walkerssk/ Pixabay
ADVERTISEMENT
Teks khutbah Jumat bikin merinding dan menyentuh kalbu menjadi siraman rohani yang sejuk dan memberi semngat untuk lebih taat lagi bagi siapapun yang mendengarnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Seri 1: 34 Khutbah Kum'at Pilihan, Heri Suprapto dan ‎M. Hidayat, (2023: 23), teks khutbah Jumat diawali dengan ucapan puji syukur pada Allah dan dilanjutkan dengan shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad saw.

Teks Khutbah Jumat Bikin Merinding Tentang Kematian sebagai Pengingat untuk Lebih Taat

Ilustrasi teks khutbah jumat bikin merinding. Sumber: Ahmed Sabry/ Pixabay
Peringatan tentang kematian menjadi tema yang sangat menyentuh dan mendorong seseorang memperbaiki interkasi dengan Allah. Kematian adalah pintu bagi manusia untuk bertemu dengan tuhannya.
Berikut ini contoh teks khutbah Jumat bikin merinding tentang kematian.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
innal hamda lillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
ADVERTISEMENT
Jemaah salat Jumat yang semoga selalu dalam naungan rahmat dan keridaan Allah Swt, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan banyak kenikmatan pada kita semua, terutama nikmat iman dan Islam.
Salawat dan salam kita haturkan untuk junjungan kita, Rasullah Muhammad Saw, yang akan kita nantikan syafaat beliau di yaumil qiyamah.
Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah, saya mengajak diri saya dan hadirin semua untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah, karena barangkali itulah ibadah terakhir kita.
Berusahalah khusyuk dalam salat, tartil dalam membaca Al Qur’an dan memberikan harta terbaik untuk bersedekah. Sekali lagi barangkali itulah salat terakhir kita, tilawah di penghujung usia kita, dan harta terakhir yang kita ulurkan dari tangan kita.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana jemaah salat Jumat ketahui bahwa ketika ajal tiba, maka tidak ada satupun yang mampu memundurkan atau memajukan waktunya. Ajal akan tiba sebagaimana sudah tertulis di lauhul mahfud.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A'raf ayat 34, yang artinya "Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun"
Untuk itu marilah kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari istimewa tersebut, hari perjumpaan kita dengan Allah Swt.
Salah satu cara menyambut atau mempersiapkan diri adalah membiasakan diri berada dalam ketakwaan dan ketaatan. Karena, sebagaimana apa yang disampaikan Imam Ibnul Qayyim.
“Seorang hamba akan meninggal dunia sesuai kebiasaannya sewaktu ia masih hidup; dan ia pun akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat ia meninggal dunia”
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, kita harus selalu mengisi hari-hari kita dengan kegiatan bermanfaat dalam bingkai ketaatan pada Allah Swt.
Demikianlah, jemaah salat Jumat sekalian, sebagai penutup khutbah Jumat ini marilah kita banyak-banyak berdoa agar kita dipanggil kembali dalam kondisi husnul hatimah.
Billahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh.
Teks khutbah Jumat bikin merinding dan menyentuh kalbu bisa mendorong seseorang untuk lebih mendekatkan diri pada Allah Swt. Memperbanyak amalan dan menjadikannya kebiasaan dengan harapan bisa berpulang dengan cara yang indah. (STA)