Konten dari Pengguna

Triduum Paskah bagi Umat Katolik: Sejarah dan Tradisinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
19 April 2025 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi triduum paskah - Sumber: pexels.com/@didi-lecatompessy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi triduum paskah - Sumber: pexels.com/@didi-lecatompessy
ADVERTISEMENT
Mengenal dan memahami Triduum Paskah adalah langkah penting untuk menghayati inti dari iman Katolik. Ini merupakan rangkaian tiga hari suci yang merayakan misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus di momen Paskah.
ADVERTISEMENT
Momen-momen ini adalah kesempatan untuk masuk dalam perjalanan iman yang penuh makna dan refleksi spiritual. Dengan memahami makna di balik setiap hari dalam Triduum, umat dapat memaknai Paskah dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan.

Sejarah dan Tradisi Triduum Paskah

Ilustrasi triduum paskah - Sumber: pexels.com/@rdne/
Triduum Paskah adalah istilah dalam tradisi Katolik untuk menyebut tiga hari suci berturut-turut sebelum Paskah. Tiga hari penting tersebut diperingati untuk mengenang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kata Triduum berasal dari bahasa Latin yang berarti tiga hari.
Dalam liturgi, tiga hari tidak dihitung secara kalender biasa yaitu 24 jam per hari, melainkan menurut pola waktu Yahudi, yaitu hari dimulai saat matahari terbenam. Maka, Triduum dimulai dari Kamis malam dan berlangsung sampai Minggu malam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Mysterium Paschale: Makna Misteri Paskah dalam Perayaan Liturgi – Seri Perjalanan Jiwa 9, Emanuel Martasudjita, Pr., (2020), tiga hari penting Paskah dimulai pada Kamis Putih saat malam. Dilanjutkan pada Jumat Agung, Sabtu Suci, dan puncaknya adalah pada Minggu Paskah.
Tradisi ini berasal dari tradisi kuno Gereja yang berkembang sejak abad-abad awal Kekristenan. Pada awalnya, umat Kristen hanya merayakan Minggu Paskah, yaitu kebangkitan Kristus. Tapi seiring waktu, gereja mulai mengenang peristiwa sebelum kebangkitan, karena bagian dari misteri keselamatan.
Sekitar abad ke-2 dan ke-3, umat Kristen mulai menjalani puasa Paskah sebagai persiapan menyambut kebangkitan Kristus. Lalu pada abad ke-4 setelah Kekristenan dilegalkan oleh Kaisar Konstantinus, struktur liturgi yang lebih formal mulai terbentuk. Di sinilah Triduum mulai mendapat tempat istimewa.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-6 hingga ke-8, Triduum mulai diresmikan sebagai puncak tahun liturgi. Hingga kini, gereja Katolik menganggap Triduum sebagai inti dari semua perayaan liturgi, karena langsung berkaitan dengan misteri penebusan umat manusia oleh Kristus.
Tradisi Triduum di momen Paskah adalah:

1. Kamis Putih

Ini adalah perayaan Perjamuan Terakhir. Biasanya ada prosesi pembasuhan kaki oleh imam (simbol pelayanan Yesus). Kemudian disusul dengan pindahnya Sakramen Mahakudus ke tempat khusus (adorasi malam).

2. Jumat Agung

Dilaksanakan ibadat Sabda tanpa misa, penghormatan Salib, dan Komuni Kudus dari Sakramen yang disisakan Kamis Putih.

3. Sabtu Suci (Sabtu Sunyi)

Ini adalah hari hening dan tanpa misa di siang hari Malam harinya dilakukan Vigili Paskah. Mulai dari penyalaan lilin Paskah, liturgi Sabda tentang kisah keselamatan, liturgi Baptis, dan Ekaristi yang merupakan perayaan kebangkitan. Triduum akan diakhiri dengan sukacita kebangkitan pada Minggu Paskah.
ADVERTISEMENT
Triduum Paskah adalah pengalaman iman, pengingat bahwa dalam penderitaan ada harapan, dan dalam kematian ada kebangkitan. Jika mengikuti Triduum secara penuh, sebenarnya umat sedang mengikuti Yesus dari ruang makan, ke taman Getsemani, ke Golgota, sampai ke makam kosong. (DNR)