Urutan Rantai Makanan pada Ekosistem Darat dan Air

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 10:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi urutan rantai makanan. Sumber: unsplash.com/FrancescoUngaro.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi urutan rantai makanan. Sumber: unsplash.com/FrancescoUngaro.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Urutan rantai makanan perlu diketahui untuk meningkatkan kesadaran akan keseimbangan alam. Jika salah satu anggota dari rantai makanan itu menghilang maka akan memengaruhi seluruh anggota dalam rantai makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu tanda terganggunya rantai makanan adalah masuknya hewan liar ke pemukiman penduduk. Masyarakat harus bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar.

Urutan Rantai Makanan Darat dan Air

Ilustrasi urutan rantai makanan. Sumber: unsplash.com/LucaBravo.
Dikutip dari IPA Biologi Jilid 1 untuk SMP dan MTs Kelas VII, Saktiyono (2004:91), rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam proses tersebut terjadi perpindahan energi dari produsen ke konsumen.
Secara garis besar, urutan rantai makanan adalah tumbuhan hijau (produsen) -> herbivora (konsumen tingkat I) -> karnivora (konsumen tingkat II) dan seterusnya. Pengurai mendapatkan energi dari konsumen dan produsen yang telah mati.
Berikut adalah contoh dari rantai makanan tersebut.

1. Ekosistem Darat

Ekosistem darat terdiri dari hutan, gurun, padang rumput dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah contoh urutan dari rantai makanan yang ada di ekosistem darat:

2. Ekosistem Air

Ekosistem air terdiri dari danau, sungai, laut dan sebagainya.
Berikut adalah contoh urutan dari rantai makanan yang ada di ekosistem air:
ADVERTISEMENT
Urutan rantai makanan dapat terganggu oleh kondisi alam dan perilaku manusia. Karena kondisi alam sering kali tidak dapat dikendalikan, maka manusia harus mengendalikan perilakunya. (lus)