Konten dari Pengguna

Etika dan Ancaman Orisinalitas Mahasiswa Gen Z dalam Penggunaan AI

Rahadian Haryo
Mahasiswa Universitas Negeri Jember
6 Januari 2025 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahadian Haryo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi robot adalah mahasiswa dan orang tua sebagai dosen yang meneliti hasil kerja mahasiswa, namun masih meragukan orisinalitas hasil murni pemikiran mahasiswa. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi robot adalah mahasiswa dan orang tua sebagai dosen yang meneliti hasil kerja mahasiswa, namun masih meragukan orisinalitas hasil murni pemikiran mahasiswa. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Gen Z, generasi yang lahir antara 1995 hingga 2012, adalah anak-anak zaman digital. Bayangkan, setiap 60 detik, kita terpapar media sosial! Menurut penelitian Abigail Hayes, kita hampir selalu terhubung dengan dunia maya. Tapi, ada satu masalah besar yang muncul, yaitu minat baca kita menurun drastis. Di Indonesia, banyak dari kita lebih suka scroll TikTok, Instagram, atau X daripada membaca artikel dari sumber yang lebih kredibel seperti CNN atau Kompas. Keterlibatan kita di platform digital bikin kita terbiasa dengan informasi instan, lebih suka pesan singkat dan konten visual yang catchy daripada teks panjang yang bikin ngantuk.
ADVERTISEMENT

Pembelajaran yang Berbasis Multimedia

Ngomongin soal belajar, Gen Z juga punya cara unik. Penelitian menunjukkan bahwa kita lebih suka pembelajaran berbasis multimedia. Survei oleh Mosca, Curtis, dan Savoth (2019) mengungkapkan bahwa 98,5% mahasiswa setuju, pembelajaran yang menarik itu harus disajikan secara nyata. Sementara itu, Granitz, Kohli, dan Lancellotti (2021) menemukan bahwa kita lebih suka video daripada buku. Jadi, bisa dibilang cara kita belajar sangat dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi media yang cepat dan visual. Siapa sih yang mau baca buku tebal kalau bisa nonton video singkat yang informatif?

Mentalitas Instan dan Penggunaan AI

Dampak dari semua ini adalah munculnya mentalitas instan. Kita cenderung menggunakan alat seperti Artificial Intelligence (AI) untuk menyelesaikan tugas kuliah. Dalam pengalaman penulis di kelas Filsafat Universitas Jember, hanya 30% mahasiswa yang benar-benar membaca karya tulis yang diberikan. Ketika tugas kuliah numpuk, banyak dari kita yang memilih untuk menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk mempermudah pekerjaan. Tapi, hati-hati! Penggunaan AI yang berlebihan bisa bikin kita kehilangan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Daniel Ginting membagi mahasiswa pengguna AI menjadi tiga kategori yaitu, AI Enthusiast yaitu pengguna ai yang berlebihan dalam penggunaanya, AI Adapters yaitu pengguna yang menggunakan AI dengan balance seperti masih menggunakan pemikiran nalarnya dengan memadukan AI untuk menyempurnakan hasil karyanya, dan AI Skeptics yaitu pengguna yang skeptis dan anti dalam menggunakan AI. Jadi kamu berada posisi apa?

Menggunakan AI dengan Bijak

Riset oleh Tirto dan Jakpat menunjukkan bahwa 55,1% mahasiswa menggunakan AI untuk menulis artikel atau jurnal, dan 50,31% untuk esai atau makalah. Alasan utama kita menggunakan AI? Untuk mendapatkan ide dan inspirasi (56,8%), menghemat waktu (55,49%), dan kemudahan akses informasi (50,7%). Dengan semua data ini, jelas bahwa kita lebih memilih AI daripada literatur tradisional. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan AI dengan bijak. Mari jadi AI Adapters, mengadaptasi teknologi dengan cara yang sehat dan mengikuti perkembangan zaman. Ingat kata Ir. Soekarno, “Barang siapa yang tidak mengikuti perkembangan zaman, maka dia akan mati tertelan zaman.” Jadi, yuk, kita gunakan teknologi untuk mendukung kreativitas dan pemikiran kritis, bukan sebaliknya.
ADVERTISEMENT

Sumber:

Chan, Cecilia Ka Yuk, and Katherine K.W. Lee. “The AI Generation Gap: Are Gen Z Students More Interested in Adopting Generative AI Such as ChatGPT in Teaching and Learning than Their Gen X and Millennial Generation Teachers?” Smart Learning Environments 10, no. 1 (2023). https://doi.org/10.1186/s40561-023-00269-3.
Hayes, A. M. (2021). The Emotional, Mental, And Spiritual Well-Being of Gen Z: Perceived Social Media Messages.
Ferbrian, F., Irawadi, H., Aziz, I., & Mardela, R. (2020). Minat Baca Mahasiswa. Jurnal Patriot, 2(4), 1076-1091. hlm. 1078
Raharjo, B. (2023). Teori Etika Dalam Kecerdasan Buatan (AI). Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 1-135. hlm. 24
Achmad Fikyansyah. (2024) 28 Persen Mahasiswa Kecanduan Gunakan AI untuk kerjakan Tugas. Times Indonesia. 28 Persen Mahasiswa Kecanduan Gunakan AI untuk Kerjakan Tugas - TIMES Indonesia. Di Akses 1 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Alfons Yoshio Hartanto & Fina Nailur Rohmah. (2024). Makin Marak Siswa Pakai AI untuk Mengerjakan Tugas. Tirto.id. Makin Marak Siswa Pakai AI untuk Mengerjakan Tugas. Di akses 1 Desember 2024.