Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kesalahan Penyuntingan Berita pada Media Online
18 November 2022 15:01 WIB
Diperbarui 21 Juli 2023 8:38 WIB
Tulisan dari Sekar Membumi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Definisi penyuntingan diartikan sebagai proses, cara, dan tindakan sunting – menyunting. Namun jika dilihat secara umum, orang – orang mendefinisikan atau mendeskripsikan penyuntingan sebagai naskah yang disiapkan, naskah yang siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan bagaimana sistematika penyajian, isi, dan bahasa yang digunakan. Segi sistematika yang diperhatikan berupa ejaan, diksi, dan struktur kalimatnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penyuntingan ataupun menyunting ada beberapa langkah yang harus dipahami dengan benar. Seperti penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang benar, lalu ketelitian dan kesabaran dalam proses penyuntingan, lalu ada penguasaan beberapa bidang ilmu bahasa, serta pengetahuan yang luas mengenai bahasa. Hal ini perlu diperhatikan dan dipahami betul sebab penyuntingan bermakna sebagai proses yang maksimal untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
Mengenai pengertian dan langkah sunting – menyunting ini, akan saya ulik terkait kesalahan penyuntingan di media online melalui beberapa tayangan berita. Media massa online yang akan saya contohkan untuk dianalisis kesalahan berbahasanya terletak pada penulisan judul berita di IDN Times. IDN Times merupakan situs media yang memuat berita terbaru, mulai dari yang sedang viral sampai trik gaya hidup para milenial, dan generasi Z.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah saya dapat dari beberapa artikel online, kesalahan berbahasa masih kerap ditemukan dalam penulisan berita media IDN Times. Kesalahan pilihan kata ini, biasanya ditemukan saat penggunaan kalimat. Dalam penulisan judul berita, contoh kesalahan berbahasa yang ditemukan pada judul tayangan berita ini. “Air, Ata Palestina”. Pada judul tayangan berita ini terdapat kesalahan pilihan kata. Kesalahan ini disebabkan karena kurang telitinya wartawan sebagai penyusun berita dalam bahasa yang dipakai. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya tenggat waktu yang ditetapkan dalam penyusunan, sehingga berita yang ditayangkan tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan koreksi.
Media massa merupakan media yang perannya aktif dalam mengembangkan bahasa Indonesia untuk masyarakat. Kesalahan berbahasa pada media massa online sangat memberikan dampak yang fatal bagi masyarakat. Kesalahan berbahasa akibat kurang telitinya proses menyunting dapat membuat masyarakat hilang percaya akan peran media massa sebagai media pengembang bahasa. Selain itu, ada dampak lain yang bisa mempengaruhi masyarakat, seperti dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku akan dilupakan, dan lebih mengikuti bahasa yang muncul di media online.
ADVERTISEMENT
Kata, dalam penyuntingan memiliki peran penting bagi sebuah tuturan maupun kalimat, sebab arti atau makna sebuah kalimat dikembangkan dengan pemilihan kata yang tepat. Pemilihan kata yang benar harus meliputi ketepatan, benar, dan lazim untuk dipakai. Jenis kesalahan yang terdapat pada tayangan berita media IDN Times berupa kesalahan pemilihan kata yang tidak sesuai dengan syarat benar. Kesalahan ini cenderung tidak diperhatikan karena penulisannya menggunakan bahasa harian atau bahasa yang biasa digunakan untuk percakapan sehari –hari. Sehingga kaidah kebahasaan selalu dikesampingkan. Kesalahan penulisan pada tayangan berita ini tercatat 2% kesalahannya. Kurang luasnya kosakata penggunaan bahasa ini seringkali terjadi dalam proses penyuntingan.
Adanya bentuk kesalahan penulisan dalam penyuntingan media berita ini, saya dapat mengetahui terkait penggunaan ejaan, tatanan kalimat, dan bahasa yang lazim untuk digunakan seperti apa. Kesalahan dalam proses penyuntingan ataupun menyunting merupakan hal yang sering terjadi, namun terlepas dari kata sering, media massa online tetap harus meneliti betul sebelum menayangkan berita. Hal itu perlu dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang diterima masyarakat melalui media massa online tidak berlebihan.
ADVERTISEMENT