Adu Kreativitas dan Penguatan Imunitas dalam Pendidikan Modern

Rahayu Rizky
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta
Konten dari Pengguna
15 Januari 2024 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahayu Rizky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Courtesy milik pribadi - Peran krusial guru dalam membangun mental siswa dengan memberikan bimbingan emosional dan pengembangan keterampilan sosial untuk menghadapi tantangan masa depan.
Pendidikan modern telah melampaui paradigma tradisional yang hanya mengandalkan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Perbedaan antara guru zaman dulu dibandingkan dengan guru masa kini mencakup berbagai aspek yang mencerminkan perkembangan zaman dan pendekatan dalam dunia pendidikan. Ketika era saya menjadi siswa, circa tahun 90-an, guru zaman dulu cenderung mengandalkan metode pengajaran konvensional yang didominasi oleh pemberian pengetahuan secara lisan, buku teks fisik, dan tulisan tangan. Bahkan di era saya tersebut, lazim adanya penggunaan kapur putih di papan tulis yang sekarang karena alasan kesehatan sudah tentu tidak boleh dipergunakan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, guru masa kini lebih terbuka terhadap penggunaan teknologi dan inovasi dalam proses pembelajaran. Mereka memanfaatkan perangkat elektronik, presentasi multimedia, dan sumber daya digital untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik. Perbedaan pada guru kedua zaman ini mencerminkan evolusi pendekatan pendidikan seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini, pendidikan lebih menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah. Transformasi ini muncul sebagai respons terhadap dinamika zaman yang semakin kompleks dan tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Dalam dunia yang terus berubah, pendidikan modern menjadi lebih dari sekadar pengajaran, tetapi juga tentang memberdayakan peserta didik dengan keterampilan dan mentalitas yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
ADVERTISEMENT
Sekolah kini: Adu kreativitas vs Adu imunitas?
Adu kreativitas menjadi inti dari pendidikan modern karena mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki potensi unik yang perlu dikembangkan. Sistem pendidikan yang dulu lebih bersifat standar kini memberikan ruang lebih besar bagi ekspresi kreatif dan pengembangan bakat individu. Sejauh pengalaman mengajar saya hingga saat ini, guru dan dosen pada era disrupsi tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi dan pengetahuan saja, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, menemukan solusi kreatif, dan mengembangkan ide-ide inovatif. Dengan demikian, pendidikan modern menciptakan lingkungan di mana setiap peserta didik dapat mengeksplorasi potensinya sendiri dan mengasah kreativitas mereka, mempersiapkan mereka untuk menjadi pemikir independen di dunia yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Selain adu kreativitas, pendidikan modern juga menekankan penguatan imunitas baik fisik ataupun mental, hal ini berlaku bagi peserta didik di berbagai tingkat dan jenjang. Penguatan imunitas ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga melibatkan aspek fisik, emosional dan sosial. Pengetahuan tidak lagi diukur hanya dari seberapa banyak fakta yang diingat, tetapi juga dari sejauh mana peserta didik dapat mengelola stres, mengatasi ketidakpastian, dan membangun hubungan sosial yang sehat. Dalam pendidikan modern, penguatan imunitas mental juga melibatkan pengembangan kemampuan adaptasi terhadap perubahan. Kesejahteraan mental dianggap sebagai fondasi penting bagi keberhasilan peserta didik di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan fenomena mengakhiri hidup (bunuh diri) yang kian marak terjadi akhir-akhir ini, kesehatan mental seyogyanya menjadi perhatian utama dalam lingkungan pendidikan, terutama dalam menghadapi tekanan akademis dan berbagai faktor lainnya seperti bullying yang dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari lingkungan sekolah hingga dunia maya.
ADVERTISEMENT
Courtesy milik pribadi- Kesehatan mental remaja perlu mendapatkan perhatian serius demi memastikan perkembangan holistik yang positif dalam menghadapi tantangan dan tekanan di masa transisi mereka
Dengan dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci kesuksesan. Pendidikan modern mengajarkan untuk tidak hanya menghadapi perubahan, tetapi juga untuk melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Ini menciptakan lingkungan yang merangsang perkembangan resiliensi, ketahanan mental, dan sikap positif terhadap tantangan.
Dengan adu kreativitas dan penguatan imunitas sebagai fokus utama, pendidikan modern diharapkan dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga menjadi warga yang berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Dengan demikian, pendidikan modern menjadi landasan yang kokoh untuk membangun masyarakat yang dinamis dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.