Konten dari Pengguna

Hati-Hati, Penggunaan Instagram yang Berlebihan Bisa Mengganggu Kesehatan Mental

Rahidatul Permata Sari
Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Desember 2022 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahidatul Permata Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Instagram (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Instagram (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Sadar tidak, sih? Media sosial sudah menjadi bagian dari hidup kita, entah menjadi pengguna aktif ataupun pasif. Kita selalu membuka media sosial setiap hari, bahkan saat makan, rebahan, maupun sekadar ingin menghilangkan bosan. Rasanya tidak ada satu hari pun yang terlewat tanpa membuka media sosial.
ADVERTISEMENT
Selain WhatsApp, TikTok, Twitter dan lain-lain media sosial yang sering digunakan masyarakat Indonesia ialah Instagram. Hal ini didukung oleh data dari We Are Social pada April 2022, terdapat sebanyak 99,9 juta pengguna aktif bulanan Instagram di Indonesia. Hal itu menjadikan Indonesia menempati posisi keempat terbanyak di dunia. Tak bisa dimungkiri, Instagram memang media sosial yang memiliki berbagai fitur yang menarik mulai dari mengunggah story, foto, video, maupun interaksi like dan komentar. Instagram juga memiliki banyak manfaat sebagai wadah untuk promosi, mencari inspirasi, mencari teman, dan lain-lain. Di dunia yang serba digital ini, tanpa disadari media sosial menjadi bagian dari hidup kita.

Hubungan antara Media Sosial Instagram dengan Kesehatan Mental

Tahukah Anda? Terlepas dari semua manfaat penggunaannya, Instagram juga memberikan dampak bagi kesehatan mental kita terutama saat menggunakannya secara berlebihan. Dampaknya juga tidak main-main, lho!
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda melihat orang yang selalu mengecek Instagramnya? Setiap menit mengecek media sosialnya, apakah ada postingan update dari followingnya? Atau apakah ada kabar yang sedang viral? Tanpa disadari orang yang seperti itu di dalam dirinya ada rasa takut ketinggalan kabar/trend yang biasa disebut Fear of Missing Out (FoMO). Jika tidak melihat kabar yang update, pasti ada rasa khawatir pada dirinya. Hal ini juga didukung sebuah studi pada tahun 2013 yang mengungkapkan, jika semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial maka semakin buruk pula perasaan seseorang di kemudian hari. Seiring berjalannya waktu pula, kepuasan hidup seseorang akan semakin menurun. (Brown, 2018)
Lalu pernahkah Anda menyadari, jika di Instagram kebanyakan orang-orang membagikan hal-hal bahagia mereka atau pencapaian mereka? Karena hal itu juga, banyak orang yang membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Misalnya seperti melihat orang-orang sudah sukses di usia 20 tahunan, lalu melihat diri sendiri yang bahkan belum mendapatkan pekerjaan merasa seperti tidak berguna. Mereka menjadikan pencapaian orang lain sebagai ‘standar' mereka, hal itu dapat membuat seseorang insecure atau tidak percaya diri setelah melihat postingan orang lain. Orang yang insecure terus-menerus tanpa sadar akan merasa stres dan overthinking.
ADVERTISEMENT
Karena adanya ‘standar' di Instagram, ada juga yang melakukan perundungan di dunia maya atau dikenal dengan cyber bullying dan mengejek bentuk tubuh seseorang atau body shaming. Saat ini banyak kasus tentang cyber bullying dan body shaming, banyak juga perdebatan di komentar yang seakan saling mengejek satu sama lain. Padahal hal semacam itu dapat menyebabkan gangguan mental, mulai dari menarik diri, menyakiti diri sendiri atau self harm, hingga depresi. Bukankah berbahaya jika hal itu terjadi?
Selain beberapa hal di atas, fitur like pada foto yang kita posting ternyata juga bisa mempengaruhi keadaan mental kita. Tak jarang pengguna Instagram banyak yang menonaktifkan jumlah like pada postingannya. Alih-alih membagikan momen bahagia, justru malah jadi kepikiran like yang sepi. Terkadang pula, tak jarang kita memaksakan diri untuk tampil 'wah' hanya demi sebuah postingan belaka. Memuaskan penilaian orang lain dengan cara membagikan sesuatu yang palsu, beban bukan? Namun demikian, disamping itu banyak juga hal positif yang kita dapatkan, asalkan kita bermain media sosial Instagram pada khususnya dengan bijak dan baik.
ADVERTISEMENT

Sudahkah Anda Menggunakan Media Sosial Instagram dengan Baik?

Jika Anda bermain Instagram berjam-jam hingga lupa waktu, itu tandanya Anda belum menggunakannya dengan baik. Bukan berarti Anda tidak boleh menggunakannya dalam waktu yang cukup lama, Anda boleh menggunakannya jika memang untuk pekerjaan Anda. Namun jika menggunakannya untuk hal lain, Anda harus bisa mengelola waktu dengan baik. Jangan sampai hal itu mengganggu kehidupan Anda.
Coba deh, pelan-pelan kurangi waktu melihat postingan orang lain, apalagi jika sekadar untuk menghilangkan perasaan bosan. Jika Anda sulit untuk mengurangi waktu menggunakan Instagram, cobalah untuk melakukan hal bermanfaat seperti melakukan hobi, bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, membaca, berolahraga, dan lain-lain. Hal tersebut dapat membantu Anda untuk mengalihkan perhatian dari media sosial Instagram.
ADVERTISEMENT

Lalu, Bagaimana Cara Menggunakan Instagram dengan Baik?

Instagram tidak selalu berdampak buruk asalkan bisa menggunakannya dengan baik, kita juga akan mendapatkan banyak manfaatnya, lho! Lantas, bagaimana cara menggunakan Instagram dengan baik? Yuk, simak beberapa tips di bawah ini!

1. Kelola waktu dengan baik

Media sosial Instagram memang membuat seseorang kecanduan karena berbagai fitur yang ada di dalamnya dan berbagai video yang begitu menarik perhatian hingga tak bosan melihatnya. Namun, perlu diingat waktu dalam penggunaannya. Jangan sampai lupa waktu seperti lupa untuk mengerjakan pekerjaan Anda, lupa makan, bahkan hingga lupa tidur. Anda juga harus sadar bahwa Anda hidup di dunia nyata, bukan di dunia maya.

2. Selektif dalam memilih following

Tanpa disadari, pikiran kita dipengaruhi oleh apa yang kita ‘konsumsi’. Pilihlah akun yang ingin diikuti dengan baik, ikutilah yang menurut Anda menginspirasi dan memiliki konten yang bermanfaat bagi Anda. Jika ada akun yang menurut Anda mengganggu kehidupan Anda, sebaiknya unfollow atau mute akun tersebut demi menjaga kesehatan mental Anda.
ADVERTISEMENT

3. Buatlah konten yang bermanfaat

Bagi Anda yang menjadi pengguna aktif maupun pasif di Instagram, cobalah untuk membuat konten yang bermanfaat bagi orang lain. Misalnya seperti membagikan tips Anda dalam mengerjakan sesuatu atau memberikan pengetahuan yang Anda miliki saat di sekolah, kampus, maupun saat Anda membaca buku. Selain dapat membagikan pengetahuan dan informasi yang Anda miliki, Anda juga akan bangga karena dapat bermanfaat bagi orang lain. Bukankah akan indah jika kita berbagi dan bermanfaat bagi orang lain? Jangan lupa untuk membuat konten tersebut semenarik mungkin agar pengguna lain tak bosan melihatnya.
Media sosial Instagram merupakan bagian dari hidup kita apalagi di era digital ini, tetapi kesehatan mental juga jauh lebih penting. Ingatlah untuk tidak menggunakannya secara berlebihan dan selalu selektif dalam memilih konten. Kurangi bermain sosial media kecuali sebagai media kita untuk berkarya, karena akan menyedihkan jika kita hanya sebagai penonton dan penikmat aktivitas orang lain saja, bukan? Gunakanlah media sosial kita dengan bijak, agar mental kita juga terawat.
ADVERTISEMENT
Sumber :
Rizaty, Monavia Ayu. (2022). Pengguna Instagram Indonesia Terbesar Keempat di Dunia. Diakses pada Rabu 14 Februari 2022, dari https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-instagram-indonesia-terbesar-keempat-di-dunia.
Rahman, Syahnur dkk. (2021). PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGISORANG DEWASA. Universitas Pendidikan Indonesia
W, Ratu Nadya, dkk. (2020). Penggunaan Media Sosial Sehat Untuk Mencegah Gangguan Mental. Jakarta Selatan: UPN Veteran Jakarta.