Konten dari Pengguna

Kesalahan-kesalahan Ejaan yang Terdapat dalam Naskah Bahasa Indonesia

rahma amalia
Mahasiswa Universitas Pamulang
4 Desember 2022 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rahma amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto hasil sendiri
zoom-in-whitePerbesar
foto hasil sendiri
ADVERTISEMENT
Penyuntingan adalah suatu proses mengamati, memproses, serta memperbaiki suatu tulisan atau naskah yang dikirimkan oleh seorang penulis dengan tujuan membenarkan naskah tersebut. Hal ini menyangkut kalimat, ejaan, dan diksi. Sebelum diterbitkan, naskah perlu di edit. Dalam pengertian ini, naskah dapat berupa buku, artikel, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sekalipun naskah itu ditulis oleh seorang ahli atau penulis terkenal, tetap masih perlu di edit karena tidak ada yang tahu apakah penulis belum atau sudah mengedit naskahnya. Mengenai bagian yang di edit, seperti penerbitan, jurnalistik, film, dan televisi. Istilah pengeditan dapat memiliki arti yang berbeda-beda. Produk yang dihasilkan oleh editing juga menjadi dasar definisi editing. Pada proses penyuntingan dapat menghasilkan naskah dalam industri penerbitan dan media massa cetak, audio dalam industri radio, audio-visual dalam industri film dan televisi.
Tugas penyuntingan dilakukan oleh para profesional yang memang memiliki skil dalam bidang pengeditan. Seorang editor atau bisa disebut juga sebagai seorang penyunting harus mampu mengeja kata dengan baik sesuai dengan EYD. Selain kemahiran mengeja, penyunting harus bertanggung jawab atas konten yang direvisi.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa kesalahan yang biasa ditemui dalam proses penyuntingan, salah satunya adalah kesalahan ejaan. Kesalahan ejaan tersebut meliputi penulisan huruf kapital, pemakaian huruf miring, dan pemakaian tanda baca.
Kesalahan penulisan huruf kapital seperti pada kalimat “ada yang bisa saya bantu pak andi?” Seharusnya pada awal kalimat menggunakan huruf kapital karena huruf tersebut berada diawal kalimat. Begitu pun dengan penulisan kata pak andi, yang merupakan nama orang. Oleh karena itu, penulisan kata pak andi harus diawali dengan huruf kapital. Penulisan yang benar menjadi “Ada yang bisa saya bantu Pak Andi?”
Lalu kesalahan pemakaian huruf miring pada kalimat “Aku ga jealous kok kamu sama dia”. Pada kata jealous seharusnya menggunakan huruf bercetak miring. Karena kata tersebut termasuk dalam Bahasa asing. Penulisan yang benar menjadi “Aku ga jealous kok kamu sama dia”
ADVERTISEMENT
Dan adanya kesalahan ejaan pada pemakaian tanda baca pada kalimat “kamu kenapa???” tanya Tika. Pada tanda baca tersebut menggunakan tiga tanda tanya. Hal tersebut tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan bahasa Indonesia. Seharusnya kalimat tersebut cukup menggunakan satu tanda baca saja. Penulisan yang benar menjadi “kamu kenapa?” tanya Tika.
Dengan adanya kesalahan yang dianalisis, maka proses penyuntingan berfokus pada kesalahan tanda baca, dan ejaan bahasanya. Hal ini perlu diperhatikan dalam dunia penyuntingan sebagai bentuk pemahaman terhadap kaidah kebahasaan. Salah satunya ejaan mengenai bagaimana menggunakan ketepatan tanda baca, ejaan, serta penulisannya.
Kesalahan-kesalahan ejaan tersebut bisa terjadi karena penulis kurang memahami penulisan kaidah ejaan yang baik dan benar. Kesalahan seperti ini sangat mempengaruhi kualitas seorang penulis dan kualitas sebuah tulisan.
ADVERTISEMENT