Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Punya Kulit Pisang Tak Terpakai, Yuk Buat Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan!
10 Agustus 2023 10:13 WIB
Tulisan dari Rahma Farida Hanum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SRAGEN- Pisang merupakan salah satu jenis tanaman yang popular dan telah banyak dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan khususnya bagian daging buahnya. Seiring dengan tingginya produktivitas buah pisang, maka jumlah limbah kulit pisang pun akan meningkat. Di Desa Sigit terdapat adanya usaha produksi olahan keripik pisang, dimana dalam usaha tersebut bagian kulit pisang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang percuma tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga hal ini dapat mengakibatkan penumpukan dan pencemaran lingkungan. Padahal kulit pisang mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat seperti senyawa alkaloid, flavonoid, saponin (senyawa yang dapat menghasilkan busa ketika direaksikan dengan air), dan tanin yang berperan sebagai antiseptik yang mampu dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu mahasiswa KKN TIM II UNDIP memanfaatkan permasalahan limbah tersebut menjadi hal lain yang bermanfaat melalui program sosialisasi dan pemaparan video demonstrasi pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang. Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit pisang ini diharapkan dapat mengatasi masalah penumpukan limbah serta dapat dijadikan sebagai produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi pada limbah yang sering terabaikan ini.
Adapun langkah pembuatannya yakni kulit pisang diiris kecil-kecil lalu dihaluskan terlebih dahulu dengan blender. Kemudian hasil blender diperas dan disaring hingga didapatkan sari kulit pisang tersebut. Setelah itu bahan-bahan lain seperti texapon, air, ekstrak jeruk nipis, garam dan pewarna dicampur lalu diaduk hingga rata dan tidak ada yang menggumpal. Berikutnya sabun didiamkan satu malam hingga busa yang timbul dapat menghilang. Setelah busa menghilang, hasil sabun dapat dituang dan dikemas dalam botol yang siap digunakan. Dari rangkaian proses penghancuran dan reaksi dengan air, senyawa-senyawa tersebut dapat diekstraksi dan diubah menjadi campuran yang memiliki kemampuan membersihkan. Penggunaan garam dan ekstrak jeruk nipis dapat meningkatkan efektivitas serta memberi aroma dari sabun cuci piring yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini disosialisasikan kepada pelaku usaha UMKM Keripik Pisang pada tanggal 1 Agustus 2023 yang berlokasi di tempat usaha produksi keripik pisang Desa Sigit. Mahasiswa KKN juga menyerahkan hasil produk jadi sabun cuci piring dari limbah kulit pisang, leaflet, serta video tutorial untuk dapat membantu memberikan informasi mengenai pembuatan produk tersebut. Selama kegiatan tersebut pelaku UMKM Keripik Pisang tersebut memberikan respon positif dan antusias mengenai pengolahan limbah kulit pisang menjadi sabun cuci piring. Antusiasme ini ditinjau dari pemilik usaha tersebut yang tampak tertarik dan aktif bertanya terkait bahan-bahan apa yang diperlukan dan bagaimana proses pembuatannya.
"Sebelumnya kami kurang tahu jika kulit pisang bisa dijadikan sebagai sabun cuci piring. Inovasi ini sangat menarik dan prosesnya cukup mudah untuk dilakukan. Ketika waktu luang kami mungkin akan mencoba membuatnya sendiri di rumah", ujar ibu pemilik usaha keripik pisang.
Dengan adanya program ini harapannya dapat memotivasi dan membantu untuk menyadari potensi limbah yang berada di sekitar mereka, sehingga dapat menciptakan zero waste industry serta dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Penulis: Rahma Farida Hanum
Prodi/Fakultas: Kimia / Fakultas Sains dan Matematika
Dosen Pembimbing Lapangan dan Reviewer:
1. Dr.Tuswan, S.T.
2. Jazimatul Husna, S.IP, M.IP
#KKNUndipTim2 #P2KKNUndip #LPPMUndip #Undip #SigitDesaku