Konten dari Pengguna

Bukan Cuma Uang: Faktor Terpenting yang Membuat Hidup Anda Memuaskan

Rahma Sarita
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
24 November 2024 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahma Sarita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi uang dan hidup yang memuaskan (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang dan hidup yang memuaskan (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Di dunia yang semakin materialistis ini, banyak orang beranggapan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup dapat dicapai hanya dengan memiliki uang dan kekayaan. Namun, semakin banyak bukti yang menunjukan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu terletak pada seberapa banyak uang yang kita miliki. Dalam arikel ini, kita akan membahas faktor-faktor lain yang lebih penting dan dapat memberikan kepuasan hidup yang lebih mendalam, dari hubungan sosial yang positif hingga pencapaian pribadi yang lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental memainkan peran besar dalam kebahgiaan dan kepuasan hidup. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet, gangguan mental seperti stres kronis dan depresi dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menikmati hidup, bahkan jika mereka memiliki kekayaan materi yang melimpah (Kirkwood, 2021). Keberhasilan dalam mengelola stres, kecemasan dan depresi memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan emosional seseorang, yang jauh lebih berharga daripada uang semata.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University selama lebih dari 75 tahun mengungkapkan bahwa hubungan sosial yang sehat adalah salah satu prediktor utama kebahagiaan sepanjang hidup. Menurut penelitian ini, kualitas hubungan dengan keluarga, teman, dan pasangan lebih penting daripada status sosial atau kekayaan (Harvard Study of Adult Depelopment, 2017). Dengan kata lain, orang yang merasa terhubung dan dihargai oleh orang lain lebih cenderung merasa puas dengan hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna dapat memberikan rasa puas yang jauh lebih besar daripada sekedar pencapaian material. Psikolog terkenal, Viktor Frankl, dalam bukunya Man's Search for Meaning menjelaskan bahwa pencarian makna dalam hidup adalah salah satu faktor terbesar yang memotivasi orang untuk terus maju meskipun menghadapi kesulitan. Kehidupan yang dipenuhi dengan tujuan dan kontribusi kepada orang lain memberikan rasa kepuasan yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Salah satu elemen penting lainnya yang sering kali diabaikan dalam pencarian kebahagiaan adalah kebebasan. Kebebasan untuk membuat pilihan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi tanpa tekanan eksternal, seperti dari keluarga atau masyarakat, bisa memberikan rasa kepuasan sangat mendalam. Ketika seseorang merasa memiliki kontrol atas hidupnya, mereka lebih cenderung merasa bahagia meskipun tanpa banyak harta (Ryan & Deci, 2000).
ADVERTISEMENT
Banyak orang terjebak dalam pemikiran bahwa kebahagiaan terletak pada pencapaia tujuan akhir, misalnya mendapatkan pekerjaan impian atau membeli rumah besar. Namun, menurut teori psikologi positif dari Martin Saligman, kebahagiaan sering kali datang dari proses yang kita jalani untuk mencapai tujuan tersebut, bukan hanya dari hasil akhirnya. Menikmati perjalanan hidup dan setiap langkah yang kita ambil untuk mencapai tujuan adalah sumber kepuasan yang sering kali lebih berkelanjutan daripada sekedar mencapai puncak.
Meskipun uang memang memberikan kenyamanan dan keamanan, faktor-faktor seperti kesehatan mental yang baik, hubungan sosial yang mendalam, tujuan hidup yang bermakna, kebebasan untuk membuat keputusan, dan kepuasan dalam perjalanan hidup jauh lebih penting dalam menciptakan kebahagiaan yang tahan lama. Oleh karena itu, untuk hidup yang lebih memuaskan, kita perlu lebih fokus pada aspek-aspek ini daripada hanya mengejar materi. Uang bisa datang dan pergi, tetapi kedamaian dalam hati, hubungan yang kuat, dan pencapaian pribadi yang bermakna adalah hal-hal yang benar-benar membuat hidup kita penuh makna.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Kirkwood, T. (2021). ''Mental Health and the Road to Happiness,'' The Lancet
Hervard Study of Adult Depelopment (2017). ''The Importance of Relationships in Happiness,'' Harvard Medical School.
Frankl, V. (1984). Man's Search for Meaning. Beacob Press.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). ''Self-determination Theory and the Facilitation of Instrinsic Motivation, Social Development, and Well-being,''American Psychologist, 55(1), 68-78.
Sligman, M. (2011). Flourish: A Visionary New Understanding of Happiness and Well-Being. Free Press.