Konten dari Pengguna

Menjaga Harmonisasi dalam Sebuah Keluarga

Rahma Alicia
Mahasiswi Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 November 2022 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahma Alicia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambaran Keluarga, edit dari canva
zoom-in-whitePerbesar
Gambaran Keluarga, edit dari canva
ADVERTISEMENT
Keharmonisan keluarga merupakan hubungan antara orang tua dan anak dalam hal kasih sayang. Hubungan ini dapat menciptakan kebahagiaan jiwa, kesenangan jasmani, dan akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 undang-undang pernikahan tahun 1974 yang berbunyi “pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Kehidupan berkeluarga pasti memiliki anggota keluarga yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. Sebagai contoh adalah ayah yang mempunyai kedudukan sebagai kepala keluarga dan beperan mencari nafkah untuk anggota keluarga, sementara ibu memiliki peran untuk menjaga anak dan rumah, namun ada juga ibu yang berkerja untuk membantu ekonomi keluarga, dan anak yang mempunyai peran sebagai pihak yang di jaga dan di besarkan dengan harapan menjadi generasi penerus keluarga.
Dalam setiap keluarga, tentunya ada konflik yang menyebabkan hubungan keluarga merenggang. Penyebab konflik dalam keluarga bisa terbagi dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Konflik dalam faktor internal adalah konflik yang sumber masalahnya dari dalam keluarga itu sendiri, macam-macam konflik internal yaitu ;
ADVERTISEMENT
Perbedaan Pendapat
Setiap orang pasti memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda maka akan berpengaruh terhadap cara pandangnya. Begitu juga dalam keluarga. Tetunya memiliki pendapat yang berbeda-beda, hal inilah yang sering menjadi penyebab konflik dalam keluarga.
Emosionalitas
Emosi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu; marah, sedih, benci, cemburu, takut, dan malu yang dapat menimbulkan konflik dalam keluarga. Terkadang saat ada konflik antara orang tua dan anak, orang tua akan memaksa anaknya untuk bercerita tanpa melihat kondisi emosi anak. Inilah yang membuat konflik semakin rumit, emosi anak yang yang belum stabil tidak bisa di tahan lagi, dan akhirnya anak mengeluarkan kata-kata yang sepatutnya tidak di keluarkan kepada orang tuanya.
Tidak Mudah Percaya
ADVERTISEMENT
Bila dalam keluarga sudah tidak ada kepercayaan antara sesama anggota keluarga tersebut, maka akan sulit untuk menerima alasan apapun itu, dan akan berujung pada konflik.
Selanjutnya adalah konflik yang di timbulkan dari faktor eksternal, faktor eksternal adalah konflik yang bersumber dari luar lingkungan keluarga, beberapa contoh konflik dari faktor eksternal adalah ;
Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keharmonisan sebuah keluarga, baik itu lingkungan pertemanan, tempat tinggal dan lain-lain.
Ekonomi
Kondisi ekonomi berpengaruh dalam keharmonisan keluarga, tingkat sosial ekonomi yang rendah menjadi penyebab terjadinya suatu permasalahan dalam sebuah keluarga. Karena adanya konflik dalam sebuah keluarga mengakibatkan hubungan keluarga menjadi renggang, maka dari itu perlu cara untuk meningkatkan keharmonisan dalam keluarga, yaitu dengan cara.
ADVERTISEMENT
Pengenalan
Semua anggota keluarga perlu untuk mengenal diri sendiri, bila pengenalan terhadap diri sendiri telah terpenuhi, maka akan lebih mudah untuk mengenali sikap anggota keluarga yang lainnya dan mudah untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga.
Perhatian
Dasar utama hubungan yang baik dalam sebuah keluarga adalah perhatian, dengan cara memperhatikan peristiwa dalam keluarga, mencari alasan permasalahan, dapat menghasilkan dampak yang baik pada perkembangan keluarga.
Pengetahuan
Menambah pengetahuan sangat di perlukan untuk memperluas wawasan dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Sangat perlu mengetahui segala hal tentang anggota keluarga, seperti tanggal kelahiran, makanan kesukaan, dan lain-nya. Itu adalah hal-hal dasar yang seharusnya di ketahui oleh setiap anggota keluarga.
Selain itu ada juga faktor-faktor yang memengaruhi keharmonisan sebuah keluarga, yaitu ukuran keluarga dan sikap orang tua. Maksud dari ukuran keluarga di sini apabila memiliki ukuran keluarga yang lebih kecil atau memiliki anggota keluarga yang lebih sedikit, mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memperlakukan anak secara adil.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah sikap orang tua terhadap anak. Contohnya dalam sebuah keluarga memiliki empat orang anggota yang berisi ayah, ibu, dan dua orang anak. Jika orang tua tidak membedakan perlakuan antara kedua anak-nya, maka akan terciptalah sebuah keharmonisan keluarga.
Itulah hal-hal mengenai harmonisasi dalam keluarga, inti dari semua ini bahwa harmonisasi dalam sebuah keluarga itu sangat penting. Menurut pandangan dari agama islam, keluarga harmonis adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Yang berarti keluarga yang damai tentram, penuh cinta, dan kasih sayang. Karena ini bisa menjadi landasan dalam berkeluarga, agar senantiasa mendapat berkah dari Allah SWT.