Konten dari Pengguna

Awas Jebakan: Modus Penipuan Online yang Semakin Canggih dan Licik

Rahmad Rafildi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS ANDALAS, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
27 Agustus 2024 12:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmad Rafildi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Maraknya modus penipuan online yang semakin canggih dan licik. Ilustrasi by freepik
zoom-in-whitePerbesar
Maraknya modus penipuan online yang semakin canggih dan licik. Ilustrasi by freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi digital yang pesat membawa banyak kemudahan dalam kehidupan kita. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan ancaman yang semakin serius, yakni maraknya penipuan via online. Modus penipuan online saat ini semakin beragam dan canggih. Para pelaku kejahatan siber tak pernah kehabisan akal untuk meraup keuntungan dengan cara yang tidak sah. Mulai dari penipuan berkedok investasi bodong, jual beli online palsu, hingga phishing yang menyamar sebagai lembaga resmi.
ADVERTISEMENT
Apa yang membuat penipuan online semakin sulit dideteksi?
Pertama, informasi pribadi yang mudah diakses. Data pribadi kita yang tersebar di berbagai platform digital menjadi santapan empuk bagi para penipu. Dengan informasi ini, mereka dapat membangun kepercayaan dan melancarkan aksinya.
Kedua, semakin canggihnya teknologi sehingga pera pelaku kejahatan siber memanfaatkan teknologi terabaru, seperti AI (kecerdasan buatan), untuk membuat penipuan mereka semakin meyakinkan. Penggunaan AI sangat dimiriskan disini, sebab banyak AI yang dapat membantu kelancaran aksi mereka para penipu.
Ketiga, minimnya kesadaran masyarakat terhadap edukasi tentang modus penipuan online membuat banyak orang mudah terjebak. Masih banyak orang yang tidak dapat secara tepat mengenali modus penipuan sehingga mudah terjerat.
Lalu, Bagaimana cara melindungi diri dari penipuan online?
ADVERTISEMENT
1. Hati-hati dengan tawaran yang terlalu bagus: Jika ada tawaran investasi atau produk yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, sebaiknya waspada.
2. Verifikasi identitas pengirim: Pastikan Anda berkomunikasi dengan pihak yang benar-benar kredibel sebelum melakukan transaksi.
3. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar: Cek kembali informasi yang Anda dapatkan dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan.
4. Aktifkan fitur keamanan pada perangkat: Gunakan password yang kuat, aktifkan autentikasi dua faktor, dan selalu perbarui sistem operasi perangkat Anda.
5. Laporkan setiap upaya penipuan: Jika Anda merasa menjadi korban penipuan online, segera laporkan ke pihak berwajib dan blokir akun yang mencurigakan.
6. Ingat modus penipuan sudah canggih dan licik. Mereka sangat rentan melancurkan aksinya lewat media social, seperti WhatsApp, Instagram dan semacamnya.
ADVERTISEMENT
7. Perhatikan kembali aplikasi keuangan anda. Seperti, Mobile Banking, DANA, GOPAY, E-WALLET dan lain sebagainya. Pastikan anda mengatur keamanan aplikasi-aplikasi yang intim.
Pentingnya peran pemerintah dan lembaga terkait
Pemerintah dan lembaga terkait perlu mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dalam memerangi kejahatan siber. Di antaranya dengan memperkuat regulasi, meningkatkan literasi digital masyarakat, dan meningkatkan kerja sama antar lembaga dalam penanganan kasus penipuan online. Serta hukum yang menindak tindakan seperti penipuan seperti itu.
Penipuan online merupakan ancaman nyata yang harus kita hadapi bersama. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari kejahatan siber. Ingat, pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
ADVERTISEMENT