Konten dari Pengguna

Di Era Viralitas Informasi: Kenapa Perlu Hak Jawab dan Hak Koreksi?

Rahmad Rafildi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS ANDALAS, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
7 September 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmad Rafildi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hak jawab dan Hak koreksi penting di Era gempuran informasi salah atau berita bohong. ilustrasi dari dokumen pribadi,
Era digital telah mengubah cara kita mengonsumsi informasi. Berita bisa menyebar dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit, melalui platform media sosial. Namun, di balik kecepatan penyebaran informasi ini, tersimpan ancaman yang serius terhadap maraknya misinformasi, hoaks, dan berita bohong.
ADVERTISEMENT
Era viralitas dimaksud bahwa informasi menyebar dengan sangat cepat. Berita suatu kejadian bisa viral dalam hitungan menit. Peran media juga memberikan kontribusi dalam saluran informasi, seperti media sosial Twitter, Instagram, Facebook dan sebagainya. Di tengah derasnya arus informasi yang tidak terfilter, hak jawab dan hak koreksi menjadi semakin krusial.
Hak jawab yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya, sedangkan hak koreksi adalah hak setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
ADVERTISEMENT
Hak-hak ini memberikan kebebasan berpendapat bagi masyarakat sebagai bentuk demokrasi yang harus dijunjung tinggi dan sebagai perlindungan bagi pihak yang dirugikan terhadap pemberitaan yang tidak benar. Hak jawab dan hak koreksi telah berlandaskan hukum yaitu terdapat pada Undang-Undang NO 40 Tahun 1999 Tentang Pers diantaranya:
1. Pasal 1 angka 11: Mendefinisikan hak jawab sebagai hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan yang merugikan nama baik.
2. Pasal 1 angka 13: terkait kewajiban koreksi…
3. Pasal 5 ayat (2) dan (3): Mewajibkan pers untuk melayani hak jawab dan hak koreksi.
4. Pasal 18: Menetapkan sanksi pidana denda bagi pers yang tidak melayani hak jawab.
ADVERTISEMENT
Mengapa Hak Jawab dan Hak Koreksi Sangat Penting?
1. Menjaga Akurasi Informasi
Dalam era di mana informasi bisa viral dalam sekejap, penting untuk memastikan bahwa informasi yang beredar adalah akurat. Hak jawab dan hak koreksi memberikan kesempatan bagi individu atau kelompok yang merasa dirugikan oleh pemberitaan yang tidak benar untuk memberikan klarifikasi. Hal ini tidak hanya melindungi nama baik mereka, tetapi juga menjaga kepercayaan publik terhadap media.
2. Mencegah Penyebaran Misinformasi
Berita bohong yang tidak segera dikoreksi dapat menyebar dengan cepat dan meluas, membentuk opini publik yang keliru. Hak jawab dan hak koreksi memberikan mekanisme untuk mengoreksi informasi yang salah dan mencegah terjadinya misinformasi yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
3. Mendorong Transparansi
Dengan memberikan ruang bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menyampaikan pendapatnya, media menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas. Hal ini mendorong media untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan berita dan melakukan verifikasi fakta.
4. Melindungi Demokrasi
Kebebasan pers adalah pilar penting dalam demokrasi. Namun, kebebasan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab. Hak jawab dan hak koreksi adalah bentuk perwujudan tanggung jawab media dalam menyampaikan informasi.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Hak Jawab dan Hak Koreksi?
1. Dominasi Narasi Tunggal
Media akan memiliki kebebasan mutlak dalam menyajikan informasi tanpa adanya mekanisme untuk mengoreksi kesalahan atau memberikan ruang bagi pihak yang merasa dirugikan. Hal ini dapat menciptakan dominasi narasi tunggal dan menghambat pluralisme informasi.
ADVERTISEMENT
2. Kerusakan Reputasi yang Sulit Diperbaiki
Individu atau kelompok yang menjadi korban pemberitaan tidak akurat akan sulit untuk memulihkan nama baik mereka. Tuduhan palsu akan terus beredar dan sulit untuk dibantah.
3. Meningkatnya Konflik
Kurangnya mekanisme untuk menyelesaikan sengketa terkait pemberitaan dapat memicu konflik antara individu, kelompok, atau bahkan negara.
4. Menurunnya Kepercayaan Publik
Masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap media jika mereka merasa bahwa informasi yang disajikan tidak akurat dan tidak objektif. Hal ini dapat berdampak pada kualitas demokrasi.
5. Hambatan Kebebasan Pers
Ironisnya, tidak adanya hak jawab dan hak koreksi justru dapat membatasi kebebasan pers. Pasalnya, media akan cenderung lebih berhati-hati dalam menyajikan berita karena takut dituduh melakukan pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Hak jawab dan hak koreksi adalah instrumen penting dalam menjaga kualitas informasi, melindungi hak-hak individu, dan memperkuat demokrasi. Dengan adanya mekanisme ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan objektif, serta setiap individu memiliki kesempatan untuk membela diri jika merasa dirugikan oleh pemberitaan yang tidak benar.