Teori Komunikasi sebagai Pilar Utama Pengetahuan

Selaku ilmu terapan, ilmu komunikasi menyambangi rangkaian yang sangat cepat daripada ilmu-ilmu sosial yang lain. Dalam hal ini, banyak invensi ilmiah berdasarkan penelitian serta teori yang efektif disempurnakan oleh para ahli. Bertepatan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi massa, industrialisasi, dan politik dunia. Dengan kata lain, teori komunikasi menjadi pilar utama pengetahuan yang makin bernilai di abad ke-21. Selain itu, eksistensi internet dengan teknologi cybernetics makin mengendalikan dan memperbanyak kajian teori komunikasi sebagai sebuah pilar utama pengetahuan.

Foto yang memperlihatkan teori komunikasi sebagai pilar utama pengetahuan (Kredit Foto : Pixabay)

Perbedaan sudut pandang dengan terciptanya pluralitas teori komunikasi mempertimbangkan betapa banyaknya teori komunikasi sebagai pilar utama pengetahuan. Dalam hal ini, teori komunikasi bukan hanya semata-mata suatu kegiatan transisi pesan, melainkan menjadi pilar pada perspektif kehidupan manusia yang lebih luas dan berjiwa elusif. Dengan demikian, dapat dipahami jika para pakar mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda ketika mengamati serta mengkaji sebuah gejala komunikasi. Selain itu, perbedaan prospek yang terjadi disebabkan oleh faktor keragaman ilmu pengetahuan yang menjadi alasan untuk para ahli serta situasi yang bersifat kontekstual ketika teori komunikasi diterapkan sebagai pilar utama pengetahuan.

Teori komunikasi merupakan denah dari sebuah realitas untuk membangun pilar utama pengetahuan. Dengan kata lain, seseorang yang melewati suatu area yang belum diketahui sehingga dibutuhkan sebuah denah untuk mengurangi kemungkinan tersesat di jalan. Teori komunikasi adalah sebuah petunjuk untuk mengusut sebuah perjalanan. Dalam hal ini, suatu perjalanan untuk mengkaji ilmu pengetahuan. Teori komunikasi adalah pilar utama pengetahuan sehingga dapat berkembang dalam siklus sirkuler yang berkelanjutan. Teori komunikasi memanifestasikan ungkapan tentang suatu realitas. Oleh sebab itu, persoalan akan melahirkan berbagai macam penelitian untuk menggali suatu jawaban. Sehingga, dampak dari penelitian akan menghasilkan suatu teori komunikasi agar dapat menjadi pilar utama pengetahuan.

Teori komunikasi tak hanya sekadar sebuah elaborasi semata. Artinya, teori komunikasi adalah sebuah cara pandang untuk memperkirakan suatu fenomena dan membuktikan realitas. Pada dasarnya, elemen sebuah teori komunikasi sebagai pilar utama pengetahuan, yaitu asumsi filosofi, konsep, penjelasan, serta prinsip yang kuat. Jadi, metode penyusunan teori komunikasi dapat mengikuti corak strategi eksperimental yang alami digunakan dalam ilmu pengetahuan.

Sebagai kesimpulan, teori komunikasi mempunyai proposisi filosofis. Oleh karena itu, setiap teori komunikasi memandang suatu permasalahan dalam perspektif filsafat yang spesifik. Di samping itu, teori komunikasi mempunyai estimasi filosofis khusus terhadap suatu gejala komunikasi. Dengan demikian, suatu gejala komunikasi yang sama dapat diamati secara berbeda-beda. Teori komunikasi mempunyai hukum atau konteks untuk menjadi pilar utama pengetahuan. Teori komunikasi berupaya untuk membimbing ilmu pengetahuan agar mempunyai kejelasan. Teori komunikasi kerap memberikan prinsip serta petunjuk tentang prosedur penerapan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, teori komunikasi memiliki bimbingan yang sensibel untuk menjadi pilar utama pengetahuan.