Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konsep Tauhid dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 163 & 255
19 Mei 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Atika Putri Rahmadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Qur’an banyak berbagai ayat yang menjelaskan tentang keesaan Allah Swt (Tauhid). Keesaan Allah meliputi Esa dalam Zat-Nya, Sifat-Nya, dan Perbuatan-Nya.
ADVERTISEMENT
Pemahaman tentang Allah dalam Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada pengakuan keesaan-Nya, tetapi juga mencakup berbagai sifat-Nya yang mulia dan sifat kasih sayang Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan kepada semua makhluk-Nya. Dalam surah Al-Baqarah secara khusus terdapat beberapa ayat yang menjelaskan lebih mendalam tentang konsep Allah termasuk pada surah Al-Baqarah ayat 163 dan 255. Kedua ayat tersebut membahas tentang konsep keesaan dan kekuasaan Allah yang merupakan sebagai pondasi dasar bagi seluruh umat muslim.
Surat Al-Baqarah ayat 163 menegaskan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan dan tidak ada ibadah selain ibadah kepada Allah. Sebagaimana yang terdapat pada kandungan ayat Al-Qur’an sebagai berikut.
وَإِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ ١٦٣
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” Q.S Al-Baqarah[2]: 163
Ayat tersebut menekankan adanya konsep tauhid. Dalam Islam, konsep tauhid menjadi dasar yang menegaskan bahwa hanya ada satu Tuhan yang layak untuk di ibadahi, yaitu Allah. Hanya Allah yang berkuasa dan mengatur seluruh yang ada di Langit dan Bumi. Dalam ayat ini, terdapat sifat Allah yang mulia, yakni Ar-Rahman (Maha Pemurah) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Sifat tersebut menunjukkan Allah memberikan kasih sayang yang tak terbatas kepada seluruh makhluk-Nya.
Surah Al-Baqarah ayat 255 adalah salah satu ayat yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, ayat ini disebut juga sebagai Ayat Kursi. Mari kita telaah lebih mendalam terkait konsep Allah yang terkandung dalam Ayat Kursi ini.
ADVERTISEMENT
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةٞ وَلَا نَوۡمٞۚ لَّهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيۡءٖ مِّنۡ عِلۡمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا ئَُودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡعَظِيمُ ٢٥٥
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi- Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.” Q.S Al-Baqarah[2]: 255
ADVERTISEMENT
Ayat kursi memberikan gambaran atas kekuasaan Allah Swt yang Mutlak. Ayat kursi mengandung berbagai aspek yang sangat penting mengenai konsep Allah, yaitu:
1. Tauhid
Konsep tauhid terdiri dari Nafyun dan Isbaat. Nafyun (penolakan) mengandung makna Al-Takhliyyah (pengosongan) hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Isbaat (penetapan) mengandung makna Tahliyyah (pengisian) hati bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan.
2. Al-Hayyu dan Al-Qayyum
Allah adalah Yang Maha Hidup. Allah itu kekal, abadi, dan tidak pernah mati. Allah akan terus menerus mengurus seluruh ciptaan-Nya sendiri karena Allah Yang Maha Berdiri Sendiri, Allah tidak lengah atau tidur.
3. Kepemilikan-Nya Mutlak
Semua yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah bahwa hal tersebut menunjukkan semua isi alam semesta berada dibawah kekuasaan-Nya dan berada pada pengawasan-Nya.
ADVERTISEMENT
4. Syafa’at
Tidak ada yang berhak untuk memberikan syafaat tanpa seizin atau sepengetahuan-Nya, hak tersebut menegaskan bahwa Allah adalah Yang Maha Tinggi. Perkara syafaat dan pertolongan adalah hak Allah bukan hak seseorang.
5. Allah Maha Mengetahui
Allah mengetahui apa yang dilakukan oleh seluruh ciptaan-Nya baik yang mereka lakukan dan rencanakan, baik yang ada di hadapan dan di belakang, serta yang nyata ataupun yang ghaib.
6. Pengetahuan Allah
Pengetahuan Allah Swt meliputi segala sesuatu. Kata “Bima syaa” mengisyaratkan bahwa Allah memberikan ilmu-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki baik melalui proses ataupun tidak. Apa yang sedang direncanakan Allah tidak akan diketahui oleh manusia kecuali atas izin-Nya.
7. Kursy Allah
Maksud dari kursi-Nya adalah meliputi Ilmu-Nya, Kekuasaan-Nya, Kebesaran-Nya, dan Kekuatan-Nya yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah tidak merasa berat dalam memelihara, menjaga, dan mengatur langit dan bumi.
ADVERTISEMENT
8. Keagungan Allah
Allah adalah Yang Maha Tinggi, Maha Besar. Maksudnya adalah Allah Maha Tinggi di atas semua makhluk-Nya. Tidak ada sesuatu yang lebih tinggi dari Allah baik dalam posisi kedudukannya, kekuasaan, kekuatan, ilmu-Nya, maka segala sesuatu berada di bawah Allah Swt.
Dengan demikian, kedua surah ini memberikan gambaran yang mendalah tentang konsep Allah dalam Islam. Ayat 163 menekankan keesaan dan kasih sayang yang Allah berikan kepada seluruh umat-Nya. Ayat 255 menggambarkan atas kekuasaan, pengetahuan, dan keagungan Allah yang tak ada batasnya. Kedua ayat ini menjadi pelajaran bagi kita untuk mengenal Allah dengan lebih baik, memahami keesaan-Nya, dan mengakui kekuasaan serta menjauhkan diri dari maksiat sebab Allah Maha Mengetahui.
ADVERTISEMENT
Dosen Pengampu:
Dr. Hamidullah Mahmud, Lc., M.A.