Konten dari Pengguna

(FOMO) vs (JOMO): Pilih Mana untuk Hidup Lebih Sehat?

rahmadina putri
Mahasiswa S1 Universitas Airlangga Fakultas Perikanan dan Kelautan
14 November 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rahmadina putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbandingan antara Jomo vs Fomo. Foto:Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan antara Jomo vs Fomo. Foto:Pribadi
ADVERTISEMENT
Di era digital yang terhubung 24/7, banyak orang merasa terjebak dalam siklus informasi yang tak ada habisnya. Dua fenomena psikologis populer muncul dari gaya hidup ini: Fear of Missing Out (FOMO) dan Joy of Missing Out (JOMO). Sederhananya, FOMO menggambarkan rasa takut ketinggalan momen atau pengalaman yang dirasakan orang lain, sedangkan JOMO adalah kebalikannya perasaan bahagia karena sengaja memilih untuk tidak terlibat dalam tren atau kegiatan tertentu. Namun, antara kedua ekstrem ini, mana yang sebenarnya lebih sehat?
ADVERTISEMENT
Dalam psikologi, FOMO dan JOMO bukan sekadar perasaan biasa mereka berdampak langsung pada kesejahteraan individu. FOMO menurut Journal of Behavioral Addictions, adalah perasaan cemas yang muncul saat seseorang merasa dirinya tidak ikut serta dalam suatu kegiatan sosial atau tren tertentu. Penelitian dari American Psychological Association menyebutkan bahwa FOMO cenderung menyebabkan stres, kecemasan, dan dapat menurunkan kualitas tidur.
Sebaliknya, JOMO muncul sebagai respons untuk menghadapi FOMO. Alih-alih merasa cemas karena “ketinggalan,” seseorang yang mengadopsi JOMO menemukan kebahagiaan dalam keterputusan sosial. Dalam konsep JOMO, fokus utama adalah kepuasan pribadi tanpa merasa perlu memenuhi ekspektasi sosial atau tren. Riset dari Journal of Happiness Studies menyatakan bahwa individu yang mengadopsi pola hidup JOMO umumnya memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Mencerminkan Kegelisahan dan mengalami tekanan mental karena memenuhi kebutuhan sosial media. Foto: Pribadi
Dampak FOMO Terhadap Kesehatan Mental:
ADVERTISEMENT
FOMO memengaruhi banyak aspek psikologis dan sosial seseorang, termasuk:
ADVERTISEMENT
JOMO sebagai Alternatif yang Lebih Sehat, dengan beberapa manfaat JOMO antara lain:
ADVERTISEMENT
Baik FOMO maupun JOMO memiliki karakteristik yang dapat memengaruhi kehidupan individu secara berbeda. Namun, jika ditinjau dari aspek kesehatan mental dan kesejahteraan, JOMO cenderung memberikan dampak positif yang lebih signifikan dibandingkan FOMO. Sementara FOMO sering kali mengarah pada perilaku kompulsif dan dampak psikologis negatif, JOMO mendorong ketenangan dan kesadaran diri.