Jika Kedua Orang Tua Tidak Mendukung Hijrahmu

Rahmad Kurniawansyah
Alumni Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah Banten
Konten dari Pengguna
30 April 2023 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmad Kurniawansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai seorang anak betapa bahagianya kita jika bisa membahagiakan kedua orang tua. Alangkah indahnya hubungan kita dengan orang tua jika kita saling mencintai dan menyayangi satu sama lain karena Allah.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah orang yang begitu penting perannya dalam kehidupan kita, mereka yang telah membesarkan dan mendidik kita dari kecil hingga saat ini. Betapa bahagianya jika seorang anak menjalankan ketaatannya kepada Allah dengan didukung oleh kedua orang tuanya.
Namun sebaliknya, bagaimana jika ketaatanmu kepada Allah justru dapat menyebabkan orang tuamu murka dan tidak mendukung hal tersebut? Bagaimana jika orang tuamu melarang kamu menutup aurat? Bagaimana jika orang tuamu melarang kamu bersedekah?
Bagaimana jika kedua orang tuamu melarang kamu mengerjakan hal-hal baik lainya? Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kita sebagai anak harus menolak atau bahkan mengikuti orang tua?
Jika kita melihat jasa orang tua terhadap kita memang begitu besar perjuangan serta pengorbanan mereka terhadap kita memang tidak bisa kita bayar atau digantikan dengan apapun itu, maka kita dengan berat hati menolak keinginan orang tua kita mungkin saja akan membuat mereka kecewa.
ADVERTISEMENT
Jika kita menilai baik atau buruknya suatu perkara sebagaimana orang beriman, tentu saja kita melihat tergantung bagaimana agama mengaturnya.
Dalam hal ini, tentu saja bakti kita kepada kedua orang tua harus juga dikembalikan kepada aturan Allah SWT. Dalam pandangan syariat, tidak semua anak yang melanggar perintah orang tua disebut sebagai anak durhaka, tergantung baik atau buruknya suatu perintah yang kita dapatkan.
Karena ketaatan kita kepada kedua orang tua sifatnya tidak mutlak, lain halnya dengan ketaatan kita kepada Allah dan rasul-Nya yang bersifat mutlak. Allah swt, berfirman:
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman:15 )
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang anak kita memang diwajibkan berbakti kepada kedua orang tua, akan tetapi jika perintah yang didapat adalah suatu keburukan, maka kita berhak menolak nya meski kedua orang tua kita marah ataupun kecewa. Itu bukanlah suatu perbuatan durhaka akan tetapi sebaiknya sikap kita bersikap sopan dan santun dengan penyampaian yang lemah lembut.
Masya Allah. Jika kita sebagai seorang anak yang mentaati perintah kedua orang tua untuk bermaksiat kepada Allah, agar kedua orang tuamu ridha sedangkan Allah murka terhadapmu, Maka bisa jadi Allah juga akan tetap membuat kedua orang tuamu murka terhadapmu. Meskipun engkau telah melakukan apa yang telah mereka perintahkan.
Lantas bagaimana agar kedua orang tua meridhoi hijrah kita ? Tentu kita harus selalu berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan hidayah kepada kedua orang tua kita, taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, teruslah menimba ilmu agama, carilah guru agar bisa mengarahkan dirimu menuju kepada kebaikan.
ADVERTISEMENT
Jadikan amal-amal saleh yang kau punya menjadi senjata keistiqomahanmu dalam berhijrah, dan terus tunjukkan akhlak baikmu serta kasih sayangmu di hadapan kedua orang tuamu. Karena dakwah adalah bukti cinta kita.
Maka teruslah berusaha mengajak kedua orang tua kita serta sanak saudara yang belum paham tentang syariat Islam agar bisa mempelajarinya dan memahaminya dengan sempurna.
“Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)