Konten dari Pengguna

Urgensi Kesantunan Berbahasa Pemuda dalam Komunikasi

Rahmad Nanda Viky Susanto
Mahasiswa Progam Studi Tadris Bahasa Indonesia Universitas Negeri Raden Mas Said
24 Maret 2023 11:05 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmad Nanda Viky Susanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang sulit berbicara Foto: Soumyadeep Paul via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang sulit berbicara Foto: Soumyadeep Paul via Flickr
ADVERTISEMENT
Aspek kehidupan di era sekarang mulai menuai banyak perubahan. Terutama perubahan dalam kehidupan manusia dan yang banyak disorot adalah dalam lingkup dunia sosial seperti adab, akhlak, dan karakter para pemuda di era sekarang.
ADVERTISEMENT
Perubahan akan menurunnya karakter pemuda tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya adalah dianggap tidak pentingnya nilai sosial bagi generasi muda. Dapat dilihat melalui segi komunikasi pemuda sekarang telah menuai banyak perubahan akan turunnya tataran kesopanan dan kesantunan.
Jika dilihat dari aspek komunikasi, dapat diamati melalui kesantunan dalam berbahasa para pemuda dengan lawan bicaranya. Komunikasi yang sopan dan santun dalam berbahasa tidak hanya berlaku secara langsung saja, tetapi juga sangat berlaku secara tidak langsung seperti di media sosial.
Tapi sebenarnya kesantunan berbahasa dalam komunikasi itu apa sih? Kesantunan berbahasa dalam komunikasi adalah suatu cara berkomunikasi dengan mengedepankan kesopanan dan kesantunan demi terwujudnya komunikasi yang baik dan berkualitas sehingga dapat diterima oleh lawan bicara.
ADVERTISEMENT
Kesantunan berbahasa merupakan salah satu aspek penting dalam berkomunikasi. Keberhasilan dalam komunikasi sangat erat kaitannya dengan tata cara berkomunikasi yang digunakan. Adapun suatu prinsip yang dapat digunakan dalam mengaplikasikan kesantunan berbahasa adalah dengan prinsip kerendahan hati.
Prinsip tersebut sangat mempengaruhi seseorang dalam menjaga tindak tutur, bahasa tubuh pada saat berkomunikasi. Dengan kerendahan hati, seseorang dapat mengedepankan nilai sosial yang ada dan dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dengan demikian, kesantunan berbahasa dalam komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi tolok ukur diterima atau tidaknya pesan dan obrolan yang akan disampaikan selanjutnya.
Urgensi tersebut sangatlah penting karena dengan kesantunan berbahasa dalam komunikasi seseorang dapat membangun citra yang baik dan kesan yang baik untuk sebuah perkenalan ataupun visual selanjutnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cara komunikasi tidak hanya berlaku secara tatap muka melainkan juga berlaku di media sosial yang sudah berkembang sangat pesat pada era sekarang.
ADVERTISEMENT
Dapat diamati pula, banyak sekali cara berkomunikasi para pemuda di media sosial yang sudah dapat dikatakan sangat berkurang adabnya. Banyak sekali ujaran-ujaran yang terjadi di media sosial yang bersifat negatif dan dilakukan oleh para pemuda.
Hal tersebut di era sekarang mungkin sudah menjadi hal yang umum untuk dilakukan. Kebiasaan-kebiasaan seperti itu juga dapat membahayakan satu sama lain, karena dengan kebiasaan berkomunikasi tanpa mengedepankan nilai kesantunan dan kesopanan dapat mengundang faktor bullying.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya tindak kesantunan komunikasi pemuda di era sekarang ini, di antaranya kurangnya pengawasan berbahasa dari keluarga, maraknya tren pemuda yang susah dicegah, komunikasi sehari-hari dengan teman sebaya yang mengarah ke hal negatif, kurangnya pengetahuan akan kehidupan sosial dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan hal tersebut, para pemuda hendaknya dapat belajar secara otodidak atau memperbanyak bacaan mengenai nilai-nilai kesopanan dan kesantunan dalam aktivitas berkomunikasi di media sosial.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai urgensi kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi sangatlah penting dan dengan hal tersebut yang pertama, seseorang berkomunikasi dapat mengedepankan wujud penghargaan kepada seseorang lawan bicara dan meningkatkan kredibilitas seseorang yang berbicara.
Kedua, seseorang dapat menunjukkan kepekaan mengenai situasi dan kondisi serta dapat memahaminya dan menempatkan kalimat-kalimat yang akan digunakan dalam berkomunikasi. Ketiga, dengan adanya komunikasi yang baik dari pola kesantunan dan kesopanan dapat menjaga hubungan antar individu untuk menghindari sebuah konflik dan dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang dapat diperhatikan dalam menjaga kesantunan berbahasa pada saat berkomunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah menjaga tindak-tutur perkataan yang akan dikeluarkan oleh seseorang dan dapat memikirkan perasaan seseorang yang menerima bahasa tersebut.
Selain itu, para pemuda yang ingin menjaga kesantunan dalam berbahasa juga harus memperhatikan intonasi dan nada suara yang dipakai saat berkomunikasi. Hal demikian merupakan contoh kecil dalam memperhatikan suatu kebahasaan yang akan dipakai. Karena, jika seseorang berkomunikasi dengan nada yang terlalu tinggi maka kesan yang akan disampaikan akan berbeda dengan nada yang seharusnya dipakai.
Suatu sikap penghormatan akan diterima dan dilakukan jika nada bahasa dan kalimat yang dipakai adalah tepat dan dilakukan secara baik. Tidak hanya itu, sebuah kesantunan berbahasa juga berkaitan dengan bahasa tubuh yang digunakan pada saat berkomunikasi jika dilakukan secara langsung.
ADVERTISEMENT
Pergerakan kecil dari tangan dan bahasa tubuh lainnya yang digunakan juga mempengaruhi lawan bicara pada saat menilai dan memperhatikan. Bahasa tubuh yang kurang baik pastinya akan memberikan kesan yang kurang baik juga terhadap lawan bicara.
Begitupun dengan penggunaan bahasa tubuh yang baik sopan dan santun seperti menggunakan tatapan mata yang menghormati dan gerakan tangan yang sopan akan memberikan kesan yang baik dan sangat positif pada saat berhubungan atau komunikasi dengan orang lain.
Perlu diketahui bahasa yang baik merupakan bahasa yang sesuai dengan konteks dan keadaan yang ada. Dalam komunikasi secara lingkup sosial, bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang baik tapi tidak mengedepankan bahasa yang benar.
Mengapa demikian? Karena bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan ejaan bahasa itu sendiri dan terkesan baku dan kaku pada saat menyampaikan. Walaupun bahasa yang benar tersebut merupakan bahasa yang sopan tetapi kurang tepat jika digunakan dalam komunikasi sosial karena terkesan kaku dan baku.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kesantunan berbahasa dalam komunikasi dapat dimulai dari hal yang terkecil atau sepele yaitu dengan mengedepankan nilai sosial. Seperti halnya jika berkomunikasi secara langsung pada saat ingin menyuruh seseorang hendaknya memakai kata "tolong". Contoh yang lainnya adalah mengucapkan "terima kasih" saat seseorang telah memberi sesuatu, membantu atau menolong.
Adapun hal penting lainnya selain meminta tolong dan terima kasih adalah kata "maaf". Kata maaf dapat memberikan kesan yang sangat positif karena berkenaan dengan pribadi ego dan tanggung jawab. Ketiga hal tersebut di era sekarang ini menjadi hal ajaib akan keberhasilan pada saat komunikasi.
Ketiga hal tersebut juga mengandung dan mengedepankan tindak kesantunan berbahasa dalam komunikasi. Karena tiga hal itu mampu membawa kesan yang positif bagi lawan bicara. Tidak hanya digunakan pada saat komunikasi langsung saja, ketiga hal tadi juga dapat digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung atau melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Berkomunikasi di media sosial dapat dikatakan lebih berbahaya daripada secara langsung. Hal demikian dikarenakan bahasa tubuh dan nada kalimat yang digunakan tidak bisa diidentifikasi secara mudah.
Diperlukan kejelian pada saat membaca sebuah kalimat agar tidak salah memahami dan dapat mengartikan sesuai dengan situasi dan kondisi kalimat itu digunakan. Untuk hal itu, berkomunikasi melalui media sosial hendaknya menggunakan bahasa yang baik dan tidak sembarangan dalam mengartikan.
Untuk mencegah hal-hal yang akan membawa dampak negatif, alangkah baiknya dalam berkomunikasi di media sosial dapat mengedepankan rasa simpati, perhatian yang intensif, menghindari ketidaksetujuan, menggunakan rasa humor, dan mempertanyakan kembali secara jelas agar sama-sama dapat menerima kesan atau pesan yang akan disampaikan.
Terkahir dan teruntuk para pemuda yang berperan menjaga kesantunan berbahasa dalam komunikasi hendaknya memakai bahasa yang baik agar nilai kesopanan dan kesantunan dapat tersampaikan dan dapat mencegah kesalahpahaman dalam komunikasi.
ADVERTISEMENT