news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peran Ibu Menjaga Imunitas Keluarga

Rahmah Chemist
Lifestyle & Parenting Blogger Falling In Love with Photography
Konten dari Pengguna
11 November 2022 8:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
Tulisan dari Rahmah Chemist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok ibu memang pahlawan dalam keluarga. Siapa pun akan mengakui peran ibu. Terbukti saat pandemik menjadikan negara ini diserang virus Covid-19 yang mematikan, ibu menjadi orang yang paling berupaya maksimal agar virus tersebut tidak membawa pergi salah satu anggota keluarganya.
ADVERTISEMENT
Meski takdir di beberapa bagian di negeri ini, sosok ibu harus berdiri tegar dan kuat melihat anak, suami atau orang-orang terkasih dalam keluarganya harus saying good bye dengan prosesi pelepasan jenazah yang menyayat hati. Bahkan tidak sedikit justru sang ibu yang ikut tumbang.
Masih teringat jelas ketakutan saya waktu itu. Anak-anak harus ada di dalam rumah, suami tidak ngoyo bekerja di luar rumah, hari raya hanya berempat di dalam rumah dan menikmati makanan ala kadar, jauh dari kumpul keluarga secara fisik karena cuma bisa video call dengan bantuan paket internet cepat. Namun, akhirnya bersyukur karena sampai detik ini semua masih aman dan baik-baik saja.
Saat virus melanda memang yang perlu diperkuat hanyalah imunitas semua anggota keluarga. Teorinya, makanan bergizi dan aktivitas baik dan menyehatkan menjadi hal yang paling ditekankan. Praktiknya? Air mata menetes sudah tak terbilang karena kondisi ekonomi keluarga pun diporak-poranda karena pekerjaan bukan dengan penghasilan tetap setiap bulan.
ADVERTISEMENT
“Bunda, tidak perlu terlalu memikirkan kondisi ini. Kita tidak sendiri. Semua merasakan kesulitan ini. Kalau bunda sedih terus, bisa sakit. Kalau bunda sakit siapa yang mau memastikan anak-anak tetap aman dan sehat?”
Ucapan suami yang membuat saya makin percaya bahwa peran ibu memang sangat dibutuhkan, dalam situasi sulit sekalipun. Ya, saya harus memastikan diri dan semua anggota keluarga tetap terjaga daya tahan tubuhnya agar tidak tumbang. Rezeki sudah diatur dan tidak mungkin tertukar, apalagi dalam kondisi seperti ini pertolonganNya pasti selalu datang.
Doc. Pribadi made by Canva

Peran Ibu Memastikan Anggota Keluarga Tetap Terjaga Imunitas-nya

Anak-anak saya masih kecil. Paling besar usia 8 tahun dan paling kecil usia 4 bulan. Kondisi kami saat ini harus terpisah kota karena dapat amanah dari Tuhan menjaga mertua dan kakak ipar yang baru saja kecelakaan. Otomatis, saya membutuhkan paket internet cepat agar senantiasa bisa berkomunikasi dengan si anak sulung yang saat ini hidup mandiri bersama ayahnya di kota besar karena harus sekolah. Beruntung karena kakak ipar mau mendengarkan agar di rumah mertua dipasangkan WiFi rumah IndiHome.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalaman sebelumnya, setidaknya terdapat beberapa kesimpulan hingga hari ini bagaimana saya yang memiliki peran seorang ibu menjaga daya tahan tubuh seluruh anggota keluarga. Berikut yang harus saya perhatikan:

Harus Makan Makanan Sehat, Kurangi Junkfood

Ibu berdaya salah satunya adalah memastikan anak-anak dan suami mengonsumsi makanan bergizi. Meski terpisah jarak, saya selalu mengontrol suami dan anak pertama makan dengan benar. Setidaknya suami bisa menyiapkan menu sehat untuk anak kami, baik dalam bentuk bekal sekolah maupun untuk sarapan, makan siang dan malam.

Suplemen Imunitas Dikonsumsi Sesuai Aturan

Tidak semua anak-anak saya bisa dengan mudah mengonsumsi makanan-makanan bernutrisi. Ada kalanya mereka malas makan karena bosan sehingga perlu adanya pendukung seperti suplemen vitamin daya tahan tubuh. Nah, pastinya harus sesuai takaran yang dianjurkan dan sesuai dengan saran dokter keluarga.
ADVERTISEMENT

Olahraga Ringan Meski Hanya Jalan Kaki

Biasanya kalau punya bayi, jalan kaki jadi skip karena efek begadang di malam hari. Namun, saya harus memaksakan rutinitas baik satu ini untuk menjaga kondisi saya tetap fit agar tetap bisa on fire bersama anak-anak. Kurang gerak akan menambah sakit anggota badan sehingga harus tetap dilakukan.
Kebiasaan ini pun diikuti anak-anak. Meski tidak jauh-jauh dari rumah, jalan di halaman atau bolak-balik di sekitar sambil menyapa tetangga ternyata memberikan kebahagiaan tersendiri. Ibu yang bahagia pastinya akan selalu disenangi anak-anaknya, bukan?

Cegah Stress dengan Hal-Hal Tidak Penting

“Ibu mana yang tidak pernah stress?”
Haha. Padahal stress itu sebenarnya datang dari overthinking akan suatu hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan karena belum terjadi. Nah, cara saya mengelola stress salah satunya dengan memastikan paket internet cepat selalu tersedia di rumah. Beruntung mengenal IndiHome dari Telkom Group karena meski saya di desa, kecepatan berselancar di dunia maya tetap aman.
Bahkan sesekali menonton drama Korea demi menghilangkan penat setelah seharian mengurus anak, merawat mertua dan kakak ipar serta mengerjakan pekerjaan blogging.
ADVERTISEMENT
Kadang juga saya chit chat dengan teman-teman via WhatsApp, scroll media sosial untuk melihat isu terkini demi bahan konten dan ragam aktivitas lainnya yang memerlukan koneksi internet stabil pastinya.
***
Well, apapun masalah yang terjadi di luar sana, keluarga menjadi tempat paling nyaman untuk kembali. Sudah pasti saling mengingatkan agar tetap menjaga kebiasaan baik dan sehat agar imunitas tetap terjaga. Sebab di luar sana sedang tidak baik-baik saja dan perlu support system yang baik agar tetap sehat dan bahagia bersama.