Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
GURU ITU SOCRATES YANG MELAHIRKAN FILOSUF DI KELAS
27 Mei 2017 11:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Rahman Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap sekolah memiliki bermacam macam dinamika yang tidak lepas dari perilaku siswa, mungkin pertengkaran siswa, ketidak hadiran atupun masalah masalah yang lebih kompleks. juga berkaitan dengan moral dan akhlak siswa. dan yang paling dekat dengan siswa adalah guru itu sendiri. Sebagai seorang guru tugasnya bukan hanya meningkatkan pengetahuan siswa saja namun untuk menanamkan nilai nilai moral dalam diri siswa. Menumbuhkan pemahaman siswa akan nilai nilai moral dan kebersamaan ini yang menjadi tantangan bagi setiap guru karena membutuhkan proses yang lama. dan dibutuhkan pengawalan yang tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Thomas Lickona Bab 12 membahas bagaimana siswa merefleksikan kegiatannya kedalam pendidikan moral. Salah satu hasil penelitian dari Kohlberg pada sekolah dasar di California mengatakan bahwa siswa adalah pemikir moral. Artinya ketika siswa terlibat langsung dengan permasalahan yang berkaitan dengan moral, misalnya berbohong, bertengkar, maka siswa benar benar berpikir, bukan sekedar mengatakan "benar atau salah".
Disinilah peran peran guru dibutuhkan sebagai Socrates disekolah, yaitu benyak bertanya kepada siswa yang mengantar siswa kepada pengetahuan mereka sendiri. contohnya mengajukan pertanyaan pertanyaan "mengapa". Dengan pertanyaan seperti ini akan membangun pola pikir siswa terhadap nilai dan moral yang dibangun dalam sekolah.