Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Buku Filosofi Teras akan Membuat Hidupmu Makin Selaras
11 Desember 2022 22:24 WIB
Tulisan dari Rahma Siti Syahidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Filosofi Teras merupakan sebuah buku karya Henry Manampiring. Judul lengkapnya Filosofi Teras--Filosofi Yunani Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini. Diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas di Jakarta pada 2019 lalu dengan 320 halaman, dibantu seorang editor Patricia Wulandari, dan ilustrator Levina Lesmana.
ADVERTISEMENT
Kesan pertama melihat buku ini adalah rasa heran, "kok' bisa judulnya Filosofi Teras?" Judul ini begitu menarik dan semakin membuat penasaran. Dari sampulnya saja sudah terlihat membumi, ada ilustrasi seorang filsuf Yunani bernama Zeno dan dua orang pemuda yang terlihat sedang berdiskusi. Hal ini ternyata diperjelas oleh penulis bukunya mengapa ia menamai buku ini seperti itu. Awalnya, di Athena pada masa Yunani kuno 300 tahun sebelum Masehi atau kira-kira 2300 tahun yang lalu. Seorang filsuf pelopor filsafat Stoa bernama Zeno, kerap mengajar ilmu filosofinya di teras berpilar yang dalam bahasa Yunani disebut "stoa". Maka dari itu, penulis menyesuaikannya dengan lidah Indonesia lalu menamai buku ini dengan Filosofi Teras. Hmm, keren, ya?
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang pasti berpikir bahwa buku ini berurusan dengan njelimetnya dunia filsafat, apalagi saat menyebut filsafat Yunani pasti yang terlintas adalah Socrates, Aristoteles, dan masih banyak lagi. Lalu terpikir kalau ini adalah buku berat, rumet, dan bahasanya susah dipahami. Tapi kenyataannya buku ini jauh dari kesan itu, kata-katanya yang ringan membuat kita akan merasa enjoy ketika dibawa kemanapun pembahasannya, ditambah lagi ilustrasi yang unik membuat buku ini semakin bernyawa. Ilmu filsafat yang dibahas dalam buku ini adalah Stoisisme, ilmu cabang filsafat seputar jiwa kemanusiaan. Selain divinity (ke-Tuhan-an) kita bisa bebas membahas dengan sangat dalam, apapun itu, dan yang paling menarik adalah mengenai filsafat self-control. Tentang bagaimana jika filsafat membahas sisi emosional manusia, hubungan antar manusia, cara menaklukan diri sendiri, sampai pada bagaimana hidup selaras dengan alam. Ya! This is Stoicisme.
Stoisisme atau filsafat stoa mengajarkan kita betapa hidup terasa sederhana bila kita mudah menerima, selalu bahagia, dan berpikir positif. Stoisisme ditulis identik dengan kesederhanaan, dan jika menjadi stoa berarti harus hidup menghadapi nasib dengan berani dan mulia. Dan yang disampaikan penulis buku benar-benar sesederhana ini :
ADVERTISEMENT
Filsafat stoa semakin terasa relevan dengan kehidupan masyarakat masa kini. Di mana emosi seseorang kurang stabil dan gampang naik-turun, misal karena beberapa hal yang menurut pikirannya ia sedang terpojokkan, atau iri melihat postingan teman di laman sosial media, atau juga komentar orang-orang yang menilai dirinya, dan masih banyak hal lainnya. Nah, filosofi teras hadir untuk meredamnya. Dalam buku ini ada pembahasan mengenai hidup selaras dengan alam; dikotonomi-trikotonomi kendali, dan langkah-langkah melawan interpretasi otomatis melalui S-T-A-R method.
Banyak sekali yang dikupas dalam buku ini, ringan dan menenangkan, jauh dari pembicaraan konsep-konsep pembahasan yang berat. Pembicaraan tentang mental dan emosi terkesan bukan ranah filsafat. Tapi penulis membuktikan, bahwa filsafat dapat mengajarkan bahkan mengendalikan psikis seseorang. Tidak hanya membahas pandangannya mengenai stoa, penulis bukupun menyajikan beberapa hasil diskusi dan wawancara dengan psikiater, psikolog anak, dokter, dan beberapa orang yang telah menerapkan ilmu stoa dalam hidupnya. Dengan ini Om Piring berhasil memperkaya buku ini, bukan hanya sekali baca, tapi ilmunya luar biasa bila kita benar-benar menelaahnya dan ketika kita mencoba untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Satu lagi kutipannya, yaitu :
Buku ini sangat cocok untuk kalian yang selalu khawatir tentang kehidupan, juga untuk kalian yang setiap hari dilanda overthinking hal-hal negatif. Coba buka buku ini, bacalah, dan nikmatilah prosesnya.