Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Desa Sidorejo Analisa Optimalisasi Ukuran Wadah Maggot

Rahmat Faizal
mahasiswa teknik perkapalan Universitas Diponegoro yang suka menulis sejak kecil, punya hobi makan dan berenang
11 Februari 2025 8:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Faizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(06/02/2025)Pengelolaan sampah organik menjadi salah satu tantangan utama di berbagai daerah, termasuk di Desa Sidorejo. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi limbah organik adalah dengan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF), yang mampu menguraikan sampah organik secara efisien dan menghasilkan pakan ternak bernutrisi tinggi.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2024/2025 melakukan penelitian dan perhitungan optimalisasi ukuran volume wadah maggot agar dapat menampung jumlah sampah yang ideal untuk diurai secara maksimal.
Latar Belakang Kegiatan
Maggot BSF memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai sampah organik, mengubahnya menjadi biomassa yang bermanfaat bagi pakan ternak dan pupuk organik. Namun, untuk meningkatkan efisiensi sistem ini, diperlukan perhitungan rasio optimal antara volume wadah, jumlah maggot, dan kapasitas sampah organik yang bisa diurai dalam satu siklus pemeliharaan.
Di Desa Sidorejo, banyak rumah tangga dan UMKM yang menghasilkan limbah organik, seperti sisa makanan dan limbah sayur dari pasar. Namun, keterbatasan tempat dan metode pemrosesan sering menjadi kendala dalam pengelolaan sampah. Oleh karena itu, diperlukan sistem wadah yang efektif, efisien, dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Modul Analisa optimalisasi ukuran wadah maggot
Metode Perhitungan Optimalisasi Wadah Maggot
ADVERTISEMENT
Untuk menghitung ukuran wadah yang optimal, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP menggunakan beberapa parameter utama:
Jumlah Sampah Organik
Dilakukan pengukuran rata-rata sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga dan UMKM di Desa Sidorejo.
Sampah dikategorikan berdasarkan jenisnya (misalnya sisa makanan, sayur, dan buah-buahan) untuk mengetahui komposisi yang paling efektif bagi maggot.
Rasio Maggot terhadap Sampah
Berdasarkan penelitian, 1 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2-4 kg sampah organik per hari.
Dengan asumsi jumlah maggot yang tersedia, dihitung jumlah sampah maksimum yang dapat diolah dalam satu wadah.
Siklus Waktu Penguraian
Setiap siklus penguraian biasanya berlangsung sekitar 7-14 hari, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis sampah yang diberikan.
Data ini digunakan untuk menentukan jumlah wadah yang dibutuhkan agar proses pengolahan bisa dilakukan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Hasil Perhitungan dan Implementasi di Lapangan
Berdasarkan hasil perhitungan, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP merekomendasikan desain wadah maggot dengan:
Hasil implementasi awal menunjukkan bahwa metode ini dapat mengurangi hingga 70% limbah organik yang biasanya terbuang ke tempat pembuangan sampah, sekaligus menghasilkan maggot yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan atau unggas.
Dampak dan Harapan ke Depan
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah organik di Desa Sidorejo. Dengan perhitungan yang tepat, setiap rumah tangga atau UMKM dapat dengan mudah menerapkan sistem ini untuk mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi pengolahan, dan bahkan membuka peluang ekonomi baru melalui budidaya maggot.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP juga berharap agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis lingkungan, serta mau mengadopsi teknologi sederhana yang bermanfaat bagi kesejahteraan mereka.
foto bersama kepala desa sidorejo