Konten dari Pengguna

Geofisika, Fisika dan Geologi, atau Geografi?

Rahmat Hidayat
Geosaintis - Desainer - .......
27 April 2020 10:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Geofisika adalah bidang ilmu yang memiliki akar keilmuan geologi dan fisika. Artinya geofisika adalah ilmu yang mempelajari dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan Bumi menggunakan prinsip-prinsip dalam fisika (Santoso, D., 2002). Pada praktiknya ilmu geofisika mempelajari teori-teori dari prinsip fisika lalu menerapkannya untuk meneliti dan mempelajari isi Bumi menggunakan peralatan mutakhir dan data-data maupun pengamatan di permukaan Bumi.
ADVERTISEMENT

Geofisika: Geologi dan Fisika atau Geografi dan Fisika?

Ilmu geofisika bukanlah ilmu yang baru, telah banyak dilakukan berbagai penelitian di luar negeri yang berkaitan dengan ilmu geofisika. Tetapi di Indonesia program studi geofisika tidak terlalu popular di kalangan masyarakat awam, masih kalah pamor dibandingkan ilmu manajemen, akuntansi, keuangan, bisnis ataupun ilmu lainnya yang digandrungi masyarakat Indonesia. Tetapi untuk kalangan peneliti kebumian, bidang ilmu geofisika adalah salah satu yang patut diperhitungkan. Perannya bagi Indonesia sangatlah penting, sebagai contoh di bidang mitigasi ada institusi BMKG, PVMBG maupun ESDM di mana geofisika berkontribusi.
Dokumentasi Pengukuran Geofisika, yaitu Metode Geomagnetik (Geofisika UGM, 2018)
Bagi orang awam terkadang masih bingung penjabaran ilmu geofisika. Apakah ada kaitannya dengan geologi, geografi atau fisika? Sejatinya yang dipelajari dalam program studi geofisika hampir beririsan dengan ketiganya, tetapi bidang ilmu geofisika lebih terfokus pada geologi dan fisika. Ketiganya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perbedaan menonjol antara geologi dan geofisika adalah jenis datanya. Di mana geologi mempelajari Bumi dengan pengamatan langsung di permukaan Bumi seperti jenis batuan, struktur, komposisi dan yang lainnya sedangkan geofisika menggunakan data yang tidak benar-benar bisa diamati di permukaan Bumi (Santoso, D., 2002).
ADVERTISEMENT
Bidang ilmu geofisika memiliki metode untuk mempelajari Bumi yang dapat dibedakan menjadi metode seismik dan metode non-seismik. Metode seismik terdiri dari seismik refleksi dan seismik refraksi. Sedangkan metode non-seismik lebih beragam misalnya metode gravitasi, metode magnetik, metode magnetotellurik, metode auto-magnetotellurik, metode very low frequency dan lain sebagainya di mana setiap metode menerapkan prinsip-prinsip fisika baik dalam teori, akusisi maupun pengolahan datanya.

Geofisika: Out Of The Box

Sejatinya bidang ilmu geofisika mencakup bidang yang sangat luas. Tidak terbatas hanya eksplorasi, mitigasi atau lingkungan saja. Dikutip dari Shendi (2007) bidang geofisika yang mempelajari permukaan hingga inti Bumi disebut sebagai solid geophysics. Dimana solid geophysics sendiri masih dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
ADVERTISEMENT
Selain dua sub besar dari solid geophysics, bidang ilmu geofisika juga mempelajari tenteng hydro-geophysics atau penerapan ilmu geofisika untuk investigasi sumber air bawah permukaan, mining geophysics untuk bidang eksplorasi mineral, engineering, exploration and environment geophysics, glacio-geophysics maupun archaeo geophysics yang mempelajari bidang arkeologi (Shendi, 2007). Sebagai contohnya bidang ilmu geofisika dalam lingkup arkeologi yaitu penggunaannya untuk menemukan candi-candi di bawah permukaan. Indonesia yang dikenal dengan negri seribu candi memiliki banyak candi yang masih terkubur di dalam tanah, komposisi batuan pembentuk candi yang berbeda dengan endapan sedimen di sekitarnya bisa menjadi target penelitian geofisika.
Ilustrasi Metode Eksplorasi Geofisika (Burgex Inc)
ADVERTISEMENT