Konten dari Pengguna

Kota Cepu, Kota Minyak di Indonesia

Rahmat Hidayat
Geosaintis - Desainer - .......
27 April 2020 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Blok Cepu adalah blok eksplorasi minyak yang sudah terkenal hingga ke mancanegara karena potensinya yang melimpah dan telah dieksplorasi sejak zaman penjajahan Belanda. Blok Cepu yang awalnya dikembangkan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah dikembangkan dan saat ini mencakup pula Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Rochmaningrum, 2013).
ADVERTISEMENT
Blok Cepu dikelola oleh beberapa perusahaan minyak dari level internasional, nasional hingga lokal. Beberapa di antaranya adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang memegang 45% saham blok Cepu, Ampolex Cepu Pte Ltd., PT Pertamina EP Cepu serta beberapa Badan Usaha Milik Daerah seperti PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Sarana Patra Hulu Cepi (Jawa Tengah), PT Blora Patragas Hulu (Blora), serta PT Petrogas Jatim Cendana Utama (Jawa Timur) (ExxonMobil, n.d.).
Di tahun 2018, Blok Cepu memimpin produksi minyak di Indonesia mengalahkan Blok Rokan yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia dengan rata-rata produksi mencapai 220 ribu BOPD (Tobing, 2020).
Ilustrasi Lifting minyak dan kondensat 12 KKS utama semester I tahun 2018 (Tobing, 2020)

Sejarah dan Perkembangan Blok Cepu

Sebagai Blok yang memproduksi minyak tertinggi di Indonesia serta menjadi penopang utama kebutuhan minyak Indonesia tentu saja pengelolaan Blok Cepu telah mengalami sejarah yang panjang. Penemuan Blok Cepu ini diawali dengan eksplorasi yang dilakukan oleh Andrian Stoop pada masa penjajahan Belanda dengan nama perusahaannya adalah De Dordtsche Petroleum Maatschappij (DPM) (Rochmaningrum, 2013).
Dokumentasi Pengelolaan Blok Cepu (Kamaludin, A. dalam Tobing, S., 2020)
Tahun 1893 adalah awal penemuan potensi minyak di mana dilakukan pengeboran di Desa Ledok, Cepu. Kemudian didirikan kilang minyak Cepu oleh perusahaan DPM di tahun 1894. Baru setelah itu dilakukan pengeboran secara intensif pada tahun 1900 – 1941 di mana ditemukan tiga ladang minyak baru di daerah Cepu pada awal tahun 1900 dan ladang Kawengan yang ditemukan pada tahun 1927 (Rochmaningrum, 2013).
ADVERTISEMENT

Pengelola Blok Cepu

Pengelolaan Blok Cepu telah mengalami perjalanan panjang dengan beberapa kali pergeseran pengelola utama potensi minyak Blok Cepu. Pada awalnya Blok Cepu dikuasai oleh Shell pada masa sebelum perang dunia kedua yang pada tahun 1950 menjadi PT Shell Indonesia. Kemudian pada tahun 1980 Pertamina Unit III mengambil alih Blok Cepu dan salah satu perusahaan nasional yang berpartisipasi dalam pengelolaannya yaitu PT Humpuss Patragas (Rochmaningrum, 2013). Pergolakan pengelolaan lapangan minyak di Blok Cepu menjadi rebutan dan daya yang sangat kuat bagi perusahaan-perusahaan minyak baik nasional maupun internasional. Hingga saat ini ada dua perusahaan yang memegang saham terbesar di Blok Cepu, perusahaan tersebut yaitu:
ADVERTISEMENT