Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lantai Samudera, Morfologi Dasar Laut yang Indah
28 April 2020 14:30 WIB
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendaki puncak gunung tertinggi di permukaan Bumi sama menantangnya dengan menyelami palung terdalam di lautan. Berbeda dengan daratan di mana setiap undulasi dan bentukan alam dapat dilihat dengan mata secara langsung. Di lautan perlu peralatan khusus seperti kapal selam untuk bisa mengamati dasar laut, karena penglihatan manusia dibatasi oleh air laut. Sama seperti gunung api yang terus beraktivitas, lantai samudra juga beraktivitas seiring dengan kehidupan di Bumi.
Aktivitas lantai samudra ini berkaitan erat dengan batas antar lempeng yang disebut sea floor spreading. Sea floor spreading terjadi sebagai akibat arus konveksi di dalam mantel Bumi dan berkembang secara simetris menyebabkan antar lempeng samudra saling menjauh (Anggraeni, 2018).
ADVERTISEMENT
Di dalam sea floor spreading akan terbentuk zona lemah di mana magma dari dalam mantel akan naik ke kerak Bumi menuju ke permukaan lalu membentuk lapisan kerak samudra yang baru, zona ini disebut Mid Ocean Ridge (MOR) (Anggraeni, 2018). Salah satu contoh zona MOR di muka Bumi ini yaitu Mid-Atlantic Ridge dan East Pacific Rise (Earthguide, 2008).
Morfologi Lantai Dasar Samudra
Bentukan dasar samudra juga cukup kompleks seperti morfologi permukaan yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan. Morfologi dasar laut dapat dibedakan menjadi landas kontinental yaitu wilayah laut dangkal yang berbatasan dengan daratan, lereng benua dengan kedalaman lebih dari 200 meter, pengangkatan benua, dataran abisal, ngarai bawah laut dan the deeps yaitu tempat palung laut (Pradana dan Sutedjo, 2018).
ADVERTISEMENT
Selain morfologi, bentukan dasar laut atau disebut juga relief dasar samudra menurut Pradana dan Sutedjo (2018) dapat dibedakan menjadi:
ADVERTISEMENT
Penyeimbang Bumi
Mekanisme yang terjadi di dasar laut seperti sea floor spreading adalah mekanisme penyeimbang. Di mana dalam satu lempeng Bumi pasti di satu sisi mengalami penunjaman di zona subduksi sedangkan sisi yang lain mengalami pemekaran pada zona ridge.
Sea floor spreading memungkinkan keluarnya magma atau material dari dalam mantel Bumi menuju kerak hingga ke permukaan Bumi sehingga terbentuk lempeng yang baru. Sehingga semakin menuju ke titik ridge maka usia lempeng akan semakin muda (Anggraeni, 2018).
Selama planet Bumi ini hidup dan arus konveksi di dalam Bumi terus berlangsung maka proses penunjaman dan pemekaran lempeng ini akan terus terjadi. Karakteristik dari sea floor spreading yang dikutip dari Earthguide (n.d.) antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT