Survei Dasar Muka Laut untuk Fasilitas Produksi Minyak Bumi (1/3)

Rahmat Hidayat
Geosaintis - Desainer - .......
Konten dari Pengguna
30 April 2020 14:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fasilitas Produksi Minyak Bumi di Lepas Pantai (Westwood Global Energy Group)
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas Produksi Minyak Bumi di Lepas Pantai (Westwood Global Energy Group)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri minyak dan gas bumi adalah industri yang berdasarkan kepada teknologi yang tinggi, risiko yang tinggi, dan ketidakpastian yang selalu membayangi. Hal ini disebabkan karena keadaan bawah permukaan yang tak dapat diketahui oleh manusia secara pasti. Mereka para ahli dan teknisi dapat menggunakan alat dan perhitungan terbaik, tetapi tetap ketidakpastian itu akan selalu ada.
ADVERTISEMENT
Apalagi untuk lapangan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi yang ada di lepas pantai. Tingkat ketidakpastiannya tentu lebih tinggi, tidak hanya mengetahui daratan atau dasar pondasi yang dapat kita injak, tetapi juga banyak faktor lepas pantai yang meningkatkan bahaya kegiatan di industri ini. Termasuk di antaranya angin, ombak, hingga air laut dengan tingkat korosifitas yang tinggi.
Survei dasar muka laut (Seabed) sendiri seringkali digunakan untuk peletakan anjungan lepas pantai untuk pemboran dan produksi minyak bumi, maupun untuk peletakan pipa bawah laut sebagai alat transportasi sumber daya alam yang telah dieksploitasi tersebut agar dapat didistribusikan kepada pengguna yang ada di daratan. Proyek terkait sering kali disebut Site Survey yaitu survei suatu area dan Pipeline Route Survey yang menandakan adalah pekerjaan untuk inspeksi jalur yang direncanakan untuk pemasangan pipa bawah laut.
ADVERTISEMENT
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk kegiatan survei ini, beberapa di antaranya adalah:

Single Beam Echo Sounder (SBES)

SBES merupakan suatu metode yang mengirimkan gelombang suara ke bawah permukaan laut dengan mengirimkan sebuah pancaran tunggal. Metode ini menggunakan alat yang ditanam pada lambung kapal berupa alat penerima sinyal, atau receiver/transducer.
Kenampakan Data Hasil Survei SBES (Aspect Land and Hydrographic Surveys)
Data dari survei SBES ini berupa kedalaman laut yang dilalui oleh garis survei kapal, sehingga hasil yang didapatkan hanya berupa data 1D (satu-dimensi).

Multi Beam Echo Sounder (MBES)

MBES juga merupakan metode untuk mengirimkan gelombang suara ke bawah permukaan laut. Tetapi, pancaran yang dikirimkan tidak hanya berupa 1 (satu) pancaran, namun dapat mencapai 4,000 pancaran pada beberapa spesifikasi alat. Pancaran yang sangat luas ini menjadikan survei bawah permukaan laut menjadi lebih menarik dan efektif.
Kenampakan Data Survei MBES (Wikipedia)
Data dari survei MBES ini dapat berupa 2D (2-dimensi) dan lebih berwarna, sehingga interpretasi kedalaman muka laut dan keadaan dasar laut pun dapat diamati dengan lebih mudah. Metode ini sangat baik digunakan untuk survei batimetri dalam wilayah yang cukup luas.
ADVERTISEMENT

Side Scan Sonar (SSS)

SSS adalah metode yang mirip dengan MBES. Tetapi, metode ini menggunakan gelombang akustik sebagai perantaranya. Gelombang akustik ini ditembakkan ke dasar laut dengan beberapa pancaran. Pacarana ini nantinya dapat menghasilkan model 3D (tiga-dimensi) yang semu untuk diketahui dimensi fitur dasar laut yang ditemukan.
Kenampakan Data Metode SSS (EdgeTech)