Survei Dasar Muka Laut untuk Fasilitas Produksi Minyak Bumi (2/3)

Rahmat Hidayat
Geosaintis - Desainer - .......
Konten dari Pengguna
30 April 2020 14:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Survei dasar muka laut adalah salah satu survei laut yang menantang. Mereka para tim teknis harus dapat memahami keadaan ombak, keadaan angin, dan bersamaan dengan keadaan alat survei agar dapat memberikan data bagus. Karena, ketika data yang didapatkan tidak baik, maka ya tidak ada yang dapat dibaca dan diinterpretasi untuk keadaan bawah muka laut.
ADVERTISEMENT
Pengalaman yang didapat penulis dari cerita kolega, kapal dan tim pernah terombang-ambing di lautan selama 2 bulan karena ombak dan angin yang sangat tidak bersahabat. Ketika dicoba untuk melanjutkan survei, data yang didapatkan benar-benar tidak dapat digunakan untuk proses lebih lanjut. Hal ini juga merupakan hasil dari kesalahan perhitungan dan perkiraan keadaan laut dari segi iklim regional juga. Sehingga, butuh banyak pertimbangan dan rencana keadaan yang harus disiapkan agar dapat menyelesaikan pekerja dengan baik.
Kapal, Personil, dan Peralatan Survei berada dalam kondisi bahaya jika sedang berlayar dalam keadaan laut yang tidak bersahabat (Pinterest)
Oke, mari kita lanjut ke metode selanjutnya. Metode berikut ini semakin baik dan semakin matang untuk dapat mengetahui keadaan bawah laut secara detail.

Sub-Bottom Profiler (SBP)

Metode ini sangat menarik. Dengan metode ini, kita dapat mengetahui keadaan bawah permukaan dasar laut dengan detail dan jelas pada hingga kedalaman 100m. Metode ini juga dapat mengidentifikasi dan mitigasi bencana yang bisa saja terjadi ketika ditemukannya Shallow Gas (Gas pada kedalaman dangkal yang bisa menyebabkan kebakaran ketika menemuinya saat melakukan pembobaran sumur minyak bumi). Selain itu, metode ini juga menawarkan analisis untuk anomali yang sekiranya ditemukan di atas dasar laut, Water Column Anomaly misal yang dapat juga menjadi ancaman untuk pekerjaan industri minyak bumi lepas pantai.
Kenampakan Data Sub-Bottom Profiler (Aspect Land and Hydrographic Surveys)

Marine Magnetometer

Survei magnetometer merupakan survei yang cukup penting untuk menangkap anomali benda magnet yang sekiranya dapat menjadi ancaman bagi pipa, fasilitas lepas pantai, maupun sumur minyak yang ternyata menabrak benda tersebut.
ADVERTISEMENT
Data pada metode ini menghasilkan data 1D (satu-dimensi) dan dapat diinterpretasi secara terintegrasi dengan SBP ataupun SBES untuk dapat mengetahui benda yang ada di dasar laut tersebut.
Kenampakan Data Magnetometer yang menggambarkan terdapat sesuatu pada bagian tengahnya (SULA Diving)

Coring Operation

Data yang paling aktual dan dapat dilihat secara fisik adalah data coring. Data ini merupakan data yang didapat dengan mengambil sampel tanah di dasar laut pada kedalaman dangkal dan digunakan untuk konfirmasi data survei lainnya yang tidak mendapatkan data fisik secara langsung.
Data Operasi Coring dapat mengonfirmasi data survei lainnya (coreall.no)
Coring pun juga memiliki berbagai macam metode dalam akuisisi sampel di dasar laut. ada piston core, gravity core, hingga grab core. Ketika kamu memiliki kesempatan untuk mencoba pekerjaan ini, sungguh ini adalah pekerjaan yang sangat menarik dan seru, hahaha…
ADVERTISEMENT